"Di mana rumahnya?"
"Karangkajen, kampungnya muslim sejati di Jogja. Seluruh keluarga di jalan itu semuanya bersaudara. Hardiman itu cicit dari Kyai Haji Faqih, ulama terpandang Jogja dan dia sobatku yang sangat jenius."
"Sobat di mana?"
"Kami satu SMA, satu kelas, dan satu bangku selalu kalau duduk. SMA Teladan Jogja itu almamaterku."
"Edwin, kamu lulusan SMA Teladan, aku lulusan SMA Delapan Jakarta. Aku takkan pernah kalah dari kamu. Mengerti kamu?"
"Oke, Elsa. Jadi kita ke sana?"
Elsa mengangguk, lalu mengelus-ngelus pipi kanannya. "Bagaimana dengan taksi ini?"
"Kita titipkan pada Hardiman saja. Pokoknya beres kalau sama dia. Kujamin."
"Ngomong-ngomong, sobat kamu itu masih jomblo tidak?"
"Maaf, Elsa. Istrinya satu, anaknya tiga."
Elsa menyandarkan punggung ke kursi belakang sambil berkata parau. "Sayang sekali, Edwin."