Indonesia adalah negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan beragam. Salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah sektor peternakan.Â
Peternakan adalah usaha yang memelihara dan mengembangbiakkan hewan ternak untuk menghasilkan produk pangan dan nonpangan, seperti daging, susu, telur, kulit, bulu, dan pupuk kandang.Â
Peternakan juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat, terutama di daerah pedesaan, yang dapat meningkatkan kesejahteraan, lapangan kerja, dan pendapatan.Â
Namun, sektor peternakan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan kendala, seperti keterbatasan lahan, pakan, bibit, teknologi, modal, dan sumber daya manusia.Â
Selain itu, sektor peternakan di Indonesia juga harus bersaing dengan produk impor yang seringkali lebih murah dan berkualitas. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan potensi peternakan di Indonesia secara profesional dan berkelanjutan.Â
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang jenis-jenis peternakan yang ada di Indonesia, persebarannya di berbagai daerah, dan peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor peternakan di Indonesia.
Jenis-Jenis Peternakan di Indonesia
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), peternakan di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu peternakan hewan besar, hewan kecil, dan unggas1. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing jenis peternakan tersebut:
- Peternakan hewan besar meliputi sapi, kerbau, dan kuda. Hewan-hewan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi, baik untuk produksi daging, susu, kulit, tanduk, maupun pupuk kandang. Selain itu, hewan-hewan ini juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan pertanian dan pengangkutan. Menurut data BPS tahun 2020, populasi ternak besar di Indonesia adalah 17,4 juta ekor sapi potong, 568 ribu ekor sapi perah, 1,2 juta ekor kerbau, dan 384 ribu ekor kuda2. Lima provinsi dengan populasi sapi potong terbanyak adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur2.
- Peternakan hewan kecil meliputi kambing, domba, dan babi. Hewan-hewan ini memiliki keunggulan dalam hal adaptasi, reproduksi, dan ketahanan terhadap penyakit. Hewan-hewan ini juga menghasilkan produk pangan dan nonpangan, seperti daging, susu, kulit, bulu, dan pupuk kandang. Menurut data BPS tahun 2020, populasi ternak kecil di Indonesia adalah 22,6 juta ekor kambing, 9,6 juta ekor domba, dan 8,9 juta ekor babi2. Lima provinsi dengan populasi kambing terbanyak adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur2.
- Peternakan unggas meliputi ayam, itik, angsa, burung puyuh, dan burung merpati. Unggas adalah hewan yang memiliki produktivitas yang tinggi, baik untuk produksi daging maupun telur. Unggas juga memiliki biaya produksi yang rendah, sehingga cocok untuk usaha skala kecil maupun besar. Menurut data BPS tahun 2020, populasi unggas di Indonesia adalah 3,1 miliar ekor ayam, 42,7 juta ekor itik, 1,4 juta ekor angsa, 29,5 juta ekor burung puyuh, dan 6,8 juta ekor burung merpati2. Lima provinsi dengan populasi ayam terbanyak adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan2.
Persebaran Peternakan di Indonesia
Peternakan di Indonesia tersebar di berbagai daerah, baik di pulau-pulau besar maupun kecil. Namun, ada beberapa daerah yang memiliki potensi peternakan yang lebih besar daripada daerah lain, baik dari segi jumlah, jenis, maupun kualitas produk. Berikut adalah beberapa daerah yang memiliki potensi peternakan yang cukup menonjol di Indonesia:
Pulau Jawa
Pulau Jawa merupakan pusat peternakan di Indonesia, karena memiliki populasi ternak dan unggas yang paling banyak, serta memiliki infrastruktur, teknologi, dan pasar yang lebih maju. Pulau Jawa juga memiliki berbagai jenis peternakan, baik hewan besar, hewan kecil, maupun unggas. Beberapa produk peternakan yang terkenal dari pulau Jawa antara lain daging sapi Madura, daging kambing Tegal, daging ayam Cirebon, telur ayam Bogor, susu sapi Bandung, dan keju kambing Yogyakarta.
Pulau Sumatera
Pulau Sumatera merupakan daerah yang memiliki potensi peternakan yang besar, terutama untuk hewan besar dan unggas. Pulau Sumatera memiliki lahan yang luas dan subur, serta memiliki iklim yang cocok untuk peternakan. Beberapa produk peternakan yang terkenal dari pulau Sumatera antara lain daging sapi Aceh, daging kerbau Riau, daging babi Medan, telur itik Deli Serdang, dan susu kuda Simalungun.
Pulau Kalimantan
Pulau Kalimantan merupakan daerah yang memiliki potensi peternakan yang cukup besar, terutama untuk hewan kecil dan unggas. Pulau Kalimantan memiliki lahan yang luas dan banyak tersedia pakan alami, seperti rumput, dedaunan, dan buah-buahan. Beberapa produk peternakan yang terkenal dari pulau Kalimantan antara lain daging kambing Banjar, daging domba Kutai, daging ayam Kalimantan, telur burung puyuh Samarinda, dan susu kambing Balikpapan.
Pulau Sulawesi
Pulau Sulawesi merupakan daerah yang memiliki potensi peternakan yang cukup besar, terutama untuk hewan besar dan hewan kecil. Pulau Sulawesi memiliki lahan yang luas dan beragam, serta memiliki iklim yang bervariasi, dari dataran rendah hingga pegunungan. Beberapa produk peternakan yang terkenal dari pulau Sulawesi antara lain daging sapi Toraja, daging kambing Bone, daging domba Mamuju, susu sapi Enrekang, dan kulit kambing Makassar.
Pulau Bali dan Nusa Tenggara
Pulau Bali dan Nusa Tenggara merupakan daerah yang memiliki potensi peternakan yang cukup besar, terutama untuk hewan besar dan unggas. Pulau Bali dan Nusa Tenggara memiliki lahan yang kering dan berbatu, namun memiliki sumber air yang cukup, serta memiliki budaya dan tradisi yang mendukung peternakan. Beberapa produk peternakan yang terkenal dari pulau Bali dan Nusa Tenggara antara lain daging sapi Bali, daging kerbau Lombok, daging ayam Taliwang, telur angsa Sumba, dan susu kuda Sumbawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H