Kasus ini menjadi pelajaran yang sangat mahal bagi komunitas startup Indonesia. Kepala Inkubator Bisnis ITB, Dina Dellyana, mengungkapkan bahwa skandal eFishery ini dapat berdampak sistemik pada ekosistem startup di tanah air. Investor global kini diperkirakan akan berpikir lebih panjang dan berhati-hati sebelum berinvestasi ke startup asal Indonesia.Â
Padahal jumlah investasi yang masuk ke industri startup cenderung semakin terbatas, atau sering disebut sebagai masa tech winter. Laporan dari DSInnovate (2023), pendanaan startup di Indonesia selama 2022 menurun hingga setengahnya dibandingkan tahun 2021.Â
Dengan adanya skandal eFishery, tingkat kepercayaan investor global pada startup asal Indonesia dapat semakin menurun.
Skandal eFishery ini juga bukan yang pertama kali terjadi di industri startup. Di level internasional, ada Theranos, WeWork, dan FTX, yang mencapai valuasi raksasa, namun ternyata banyak pemalsuan dalam hal operasional maupun keuangan.
Apalagi industri startup tanah air juga baru diterpa masalah kolapsnya Investree dan Koinworks, yang meskipun bukan unicorn namun juga memiliki eksposur besar di sektor keuangan. Para unicorn jagoan seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak, juga terlihat masih sulit untuk bisa bersaing dan menumbuhkan profitabilitas.Â
Industri startup yang banyak menjual cerita sukses dan teknologi kekinian itu menghadapi semakin banyak tantangan. Seperti menghadapi seleksi alam, yang benar-benar tangguhlah yang akan bertahan dan jadi pemenang di dunia nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI