Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

The Wealth of Nations: Haruskah Negara Menjadi Kaya?

17 Desember 2024   22:57 Diperbarui: 18 Desember 2024   06:58 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gedung Parlemen Westminster (Sumber: Heidi Fin/ Unsplash)       
Gedung Parlemen Westminster (Sumber: Heidi Fin/ Unsplash)       

Peran Pemerintah

Meskipun Adam Smith berpendapat bahwa campur tangan pemerintah seharusnya dibatasi, namun ia juga mengemukakan negara dapat bertindak sebagai “the night watchmen. Maksudnya, negara hadir menjadi pelindung kekayaan hak properti, keadilan hukum, hingga menyediakan infrastruktur publik. Jadi, meskipun pemikiran Adam Smith banyak dipersepsikan sebagai pasar bebas dan kapitalis, namun ia juga melihat bahwa peran pemerintah tetap diperlukan untuk mewujudkan distribusi kesejahteraan yang baik.

Berbagai pemikiran Adam Smith tersebut merupakan terobosan yang besar bagi dunia ekonomi, termasuk bagaimana masyarakat memandang mengapa harus ada suatu negara. Sejak era pra historis, manusia secara naluriah selalu berkumpul baik secara geografis, kepercayaan, atau bahkan keagamaan. Dari The Wealth of Nations, masyarakat diingatkan bahwa suatu negara tidak harus menguasai negara lain atau menimbun harta untuk menjadi kaya. Produktivitas dan inovasi menjadi kunci. Negara yang kaya bukan menimbun harta sebanyak-banyaknya, namun negara yang mampu membuat masyarakatnya produktif sehingga standar kehidupan atau kesejahteraannya meningkat.

Sejatinya masih banyak detail pemikiran Adam Smith yang lain, tapi tentu saja tidak cukup dijabarkan di artikel sederhana ini. Meskipun sang ekonom Skotlandia ini memiliki karya yang termasyhur, namun bukan berarti semuanya sempurna. Hingga saat ini, teori ekonomi terus berkembang dan kritik terhadap pemikiran satu sama lain tentu banyak terjadi. Misalnya bagaimana negara menyeimbangkan antara persaingan produksi dengan globalisasi industri yang kini semakin tanpa batas (borderless). Itulah mengapa ekonomi termasuk dalam ilmu sosial, karena berbagai hal di dalamnya terus berubah seiring dengan perkembangan peradaban manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun