Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ironi Cathie Wood, Investor Kelas Dunia yang Menantang The Fed

14 Oktober 2022   17:08 Diperbarui: 16 Oktober 2022   01:15 2809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ARKK performance, sumber: Google Finance

Kesuksesan Cathie Wood yang membuatnya dielu-elukan seluruh dunia ternyata tidak bertahan lama. Hanya dalam waktu sekitar 2 tahun, portofolio investasi ARK babak belur. 

Wanita yang dijuluki "Queen of the Bull Market" inipun gusar. Baru-baru ini ia menyampaikan pernyataan terbuka kepada Bank Sentral Amerika yaitu The Fed, yang pada intinya menyatakan bahwa kebijakan Quantitative Tightening melalui peningkatan suku bunga acuan secara agresif sangat mempengaruhi sentimen pasar.

Dengan suku bunga acuan The Fed makin tinggi maka para investor kakap akan cenderung lebih memilih aset government bond Amerika yang lebih rendah risiko. 

Kini Fed Funds Rate (FFR) telah menyentuh 3,25%, dan diperkirakan masih akan terus meningkat seiring upaya pemerintah AS menjinakkan inflasi.

Cathie Wood menganggap bahwa The Fed terlalu fokus pada lagging indicator seperti tingkat pengangguran dan inflasi. 

Padahal menurutnya, Bank Sentral juga harus mempertimbangkan leading indicator seperti indeks harga komoditas, penjualan retail, harga secondary kendaraan dan rumah, sehingga kenaikan suku bunga acuan tidak terlampau agresif.

Cathie Wood, sumber: livetradingnews.com
Cathie Wood, sumber: livetradingnews.com

Sebenarnya yang protes tidak hanya Cathie Wood, para tokoh seperti Elon Musk, Jeffrey Gundlach, dan Jamie Dimon juga menyerukan agar The Fed lebih soft dalam mengerek suku bunga.

Kekhawatiran para investor kakap ini tentu juga bukan tanpa alasan. Di tahun 2020 saat pandemi mengejutkan dunia, AS menerapkan suku bunga acuan nyaris 0 yaitu 0,25 persen. 

Serta, memberikan berbagai stimulus dan insentif agar ekonomi tetap berputar. Banyak yang menyebutnya dengan istilah printing money atau cheap money.

Dengan banjirnya likuiditas dollar tersebut, membuat saham-saham berbasis teknologi kecipratan sentimen positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun