Dari sisi kebijakan moneter dan makroprudensial, Bank Indonesia juga terus semakin serius mengembangkan ekosistem Sustainable Finance Instrument (SFI) seperti obligasi hijau, obligasi berkelanjutan, sustainable linked bond, serta instrumen pasar uang hijau dan berkelanjutan.
Berbagai upaya ini menjadi sangat penting karena saat ini para investor baik itu retail, insitusi, hingga lembaga keuangan besar, sudah lebih memiliki awareness terkait investasi pada proyek dan perusahaan yang berbasis ESG.
FYI nih, di beberapa negara maju investasi ke sektor hijau ini akan mendapatkan insentif seperti pengurangan pajak penghasilan, sehingga para pemilik modal kelas kakap pun kini sangat melirik investasi hijau.
Tentu jika sumber pendanaan dan cita-cita menjaga kelestarian alam bisa dipertemukan, maka akan memberi dampak sangat positif bagi Indonesia.
Jika Indonesia bisa menjawab tantangan investasi hijau ini, maka idealnya pengelolaan energi bisa lebih ramah lingkungan, kelestarian alam lebih terjaga, dan tentunya ekonomi negara turut terbantu.
Di masa depan tentu kita tidak bisa terus bergantung pada energi fosil. Transfer knowledge dan implementasi energi hijau dapat menjadi momentum yang sangat penting untuk membuka jalan Indonesia menuju negara maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H