Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Amerika Dihantui Inflasi, Momentum China Kuasai Ekonomi Dunia?

12 Mei 2022   06:03 Diperbarui: 13 Mei 2022   05:53 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan China.| Shutterstock via Kompas.com

Salah satu referensi menarik ada dalam buku Principle for Dealing with the Changing World Order: Why Nations Succeed and Fail, karya investor kawakan, Ray Dalio, yang mengulas siklus pergantian negara penguasa ekonomi dunia.

Mulai dari Dutch Empire atau kerajaan Belanda yang berjaya di masa 1600-an dan meletakkan pondasi ekonomi kapitalisme dunia. Lalu digantikan British Empire yang naik tahta setelah memenangkan Fourth Anglo-Dutch War di tahun 1780-an. Selanjutnya adalah Amerika Serikat yang berkuasa setelah berhasil keluar membawa kemenangan dari World War II tahun 1940-an.

Sejarah tersebut memiliki beberapa fase momentum yang dirangkai menjadi siklus pergantian tatanan dunia baru (Changing World Order) sebagaimana disebut pada buku Ray Dalio sebagai Big Cycle. Siklus itu dimulai dari The Rise, Top dan Decline, dengan rincian beberapa fase momentum.

Sumber ilustrasi: youtube.com/Ray Dalio
Sumber ilustrasi: youtube.com/Ray Dalio

Hal yang paling menarik dan relevan dari Big Cycle adalah dalam fase The Decline. Pada setiap fase penurunan kedigdayaan negara itu ada beberapa momen yang identik.

Momen itu antara lain berkurangnya daya saing, kegagalan finansial, utang membengkak, mencetak uang terus menerus, devaluasi mata uang, konflik internal, dan revolusi.

Di masa lalu, meskipun tidak selalu identik, negara penguasa ekonomi dunia mengalami momen-momen tersebut di masa penurunannya.

Dutch Empire ketika sudah sangat berjaya mulai terlena dan kehilangan keunggulan daya saingnya dalam hal pelayaran, serta mulai sembrono dalam hal perang dan pengelolaan utang sehingga memicu konflik di dalam maupun dari luar negeri.

British Empire yang menggantikannya juga setali tiga uang, sibuk memperluas wilayah koloni dan kesulitan dalam mengelola keuangan negara, utamanya pasca Perang Dunia I dan II, berujung pada kemunduran dan dekolonialisasi.

Akhirnya sebagaimana kita tahu, AS yang saat Perang Dunia tampil menjadi poros kekuatan baru dengan kemajuan teknologinya, mengambil alih tahta penguasa ekonomi dunia.

Kini sudah delapan dekade AS menjadi penguasa, fase penurunan mulai terlihat. Sudah bukan rahasia lagi, AS mulai kerepotan mempertahankan daya saing ekonominya menghadapi agresivitas ekspansi perdagangan China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun