Bagaimana tidak, setelah kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) dicabut, minyak goreng kemasan premium yang tadinya rare items tiba-tiba jadi banyak tersedia di pasaran. Tentu dengan harga yang lebih mahal. Duh.
Hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa kebijakan dan pengolahan data tadi harus diikuti keseriusan aksi pengawasan serta penindakan di lapangan.
Kalau yang disalahkan malah emak-emak yang kenapa tiap hari menggoreng yah... bagaimana ya...
Menariknya lagi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, pada Kamis (24/3/2022) lalu mengungkapkan bahwa masalah kelangkaan dan harga minyak goreng untuk saat ini tidak berdampak pada inflasi, bahkan cenderung deflasi.
Hmm... baiklah....
Semoga big data yang sering didengungkan itu nantinya benar-benar menjadi kenyataan dan solusi dalam dunia yang penuh dengan goreng-menggoreng ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H