Tingkat inflasi Eropa dilaporkan telah menembus 5%, ini menjadi angka tertinggi sepanjang sejarah pembentukan Uni Eropa.
Sedangkan di AS, inflasi telah menyentuh level 7,9%, tertinggi dalam 4 dekade terakhir. Lonjakan inflasi ini tentu membuat gejolak ekonomi global, namun akankah berdampak hingga ke Indonesia?
Angin Panas Perang
Tiga minggu berlalu, ketegangan Rusia dan Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Bahkan malah menyeret masalah keberpihakkan China dan North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Rusia dikabarkan makin dekat dengan China dalam hal ekonomi dan militer, sedangkan AS dan sekutunya di NATO makin intensif bersiap menghadapi berbagai kemungkinan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa angin panas perang masih akan memberi tekanan bagi ekonomi global.
Dari sisi ekonomi, Indonesia tidak memiliki hubungan dagang internasional maupun diplomatik yang terlalu dekat dengan kedua belah pihak yang berkonflik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Januari dan Februari 2022 pangsa ekspor dari Indonesia ke Rusia mencapai 0,84 persen, dan impor dari Rusia sebesar 1 persen.
Sedangkan pada periode yang sama, pangsa ekspor Indonesia ke Ukraina tercatat sebesar 0,07 persen, dan impor dari Ukraina sebesar 0,1 persen.