Sedangkan token, dikembangkan diatas teknologi cryptocurrency yang sudah ada dengan menggunakan smart contract. Biasanya token dirilis dalam rangka mendukung project tertentu. Sebagai contoh Polygon dan Axie Infinity yang dikembangkan di jaringan Ethereum, atau Tether dan Chainlink di jaringan Solana.
Dalam hal ini, token ASIX yang dirilis Anang dan Ashanty dikembangkan di jaringan Binance Smart Chain, salah satu exchanger kripto internasional yang berasal dari China.
Gagap Godaan Cuan
Peluncuran token ASIX bisa dibilang cukup sukses, apalagi dengan didukung kalangan artis yang juga tampil membeli. Harga ASIX melesat hampir 25 kali lipat dalam waktu sepekan. Namun ketika Bappepti merilis informasi bahwa ASIX belum terdaftar resmi harganya langsung terjun bebas sekitar 50% dalam sehari.
Saat itulah banyak orang yang langsung berteriak karena tiba-tiba merugi.
Terlihat gambling mindset masih sangat erat dengan kebiasaan masyarakat kita dalam menempatkan uangnya atau berinvestasi. Godaan cuan berlipat-lipat membuat mata banyak orang silau dan melupakan risiko.
Perlu kita pahami, membeli aset kripto sejatinya adalah membeli "mimpi" pengembangan teknologi dari sang developer. Ethereum (ETH) misalnya, jaringan kripto yang bisa dibilang paling populer ini memiliki misi yang sangat luas, mulai dari pengembangan ekosistem teknologi blockhain, smart contract, web3, decentralized finance, hingga digital marketplace.
Saat kita membeli ETH, berarti kita percaya bahwa misi pengembangan Ethereum akan terwujud yang diharapkan juga tercermin dari peningkatan harga dan value-nya. Misi-misi itu bisa terwujud, namun bisa saja juga ada yang gagal, tentu saja memiliki konsekuensi pada pergerakan harga kriptonya.
Logikanya hampir sama dengan ASIX, sang bos Anang Hermansyah mengutarakan bahwa misi ASIX adalah mengembangkan ekosistem Play to Earn (P2E) game tradisional seperti Congklak dan Bola Bekel, membuat NFT marketplace, hingga membangun Nusantara Land Metaverse.Â
Misi itu bisa saja sukses terwujud, tapi juga bisa saja gagal atau berubah di tengah jalan.
Sebenarnya selain ASIX, ada beberapa token lain asal Indonesia yang lebih dulu meluncur seperti Toko Token (TKO), Litedex Token (LDX), maupun IDM Token (IDM). Bahkan baru-baru ini keluarga Ustad Yusuf Mansur dan artis Raffi Ahmad juga berencana merilis token dan metaverse versi masing-masing.
Coba saja cari informasi sekalian kita belajar, apakah mimpi dan misi digital mereka realistis atau halu semata, hehe.Â