Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Digital Yuan, Menantang Hegemoni US Dollar dan Fintech Dunia

8 Oktober 2021   18:16 Diperbarui: 31 Maret 2022   03:11 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber grafis: dailyfx.com

Sedangkan Tencent Holding adalah perusahaan konglomerasi teknologi yang menaungi WeChat, QQ, Tencent Music, Tencent Game, dan masih banyak lagi. Salah satu kepanjangan tangan Tencent adalah Sea Group yang memiliki e-commerce Shopee. Hampir sama seperti Ant Group, Tencent juga memiliki bank digital bernama WeBank dan digital wallet provider bernama WeChat Pay.

Perkembangan pesat Ant Group dan Tencent ini menarik perhatian perhatian pemerintah China. Dengan tangan besinya, Beijing bahkan memperketat peraturan anti monopoli dan memberi sanksi bagi dua korporasi raksasa tersebut.

Jack Ma, pendiri Ant Group bahkan sempat dikabarkan hilang dalam beberapa waktu setelah terang-terangan mengkritik kebijakan pemerintahan Xi Jinping.

Dengan adanya proyek digital yuan, banyak pihak berpendapat pemerintah China ingin lebih mengontrol industri finansial dalam negeri. Alipay dan WeChat Pay memang dikabarkan akan tetap bisa mengintegrasikan layanannya dengan digital yuan, namun kontrol data dan informasi akan menjadi jauh lebih ketat.

Otoritas keuangan China dapat lebih efisien dalam melakukan distribusi dan kontrol mata uang nasional. Selain itu akses negara terhadap data perputaran uang, konsumsi, investasi, maupun integrasi data dengan berbagai layanan keuangan lainnya akan lebih besar.

Hal ini menjadi penting karena berdasarkan data Bloomberg, penggunaan uang kertas di China hanya sekitar 5% dari total perputaran uang. Hampir seluruh masyarakat China telah terbiasa dengan transaksi cashless.

Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, penggunaan uang kertas masih sekitar 20%. Well... sepertinya China akan satu langkah di depan dalam adopsi mata uang digital.

Sumber grafis: dailyfx.com
Sumber grafis: dailyfx.com

Menantang US Dollar

Hingga saat ini, US Dollar masih menjadi mata uang yang paling banyak digunakan di dunia. Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF) per posisi kuartal 1 tahun 2021, sebanyak 60% lebih cadangan devisa (reserve currecy) seluruh negara di dunia adalah US Dollar.

Namun data IMF juga menunjukkan, meskipun US Dollar masih menjadi raja mata uang dunia namun komposisi greenback cenderung terus menurun dari hampir 70% pada 2014 menjadi 60% pada 2021. Amerika Serikat tentu tidak bisa terus jumawa melihat fakta ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun