Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyambut BUKA, Awal Era Baru IHSG?

5 Agustus 2021   17:18 Diperbarui: 5 Agustus 2021   18:03 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dipungkiri, pasar modal kini telah berevolusi menjadi forward looking machine. Kekuatan proyeksi, momentum, dan story telling menjadi hal yang sangat mempengaruhi pasar saham.

BUKA memang masih rugi, secara prospek bersaing di e-commerce juga bisa dibilang berat. Namun story yang "dijual" oleh BUKA adalah pengembangan Warung Mitra Bukalapak yang sangat relevan dengan besarnya potensi UMKM dan populasi di Indonesia. Jangan lupakan juga hype yang muncul karena BUKA akan menjadi startup pertama yang terbuka untuk publik.

Dibalik BUKA

Gerak cepat BUKA untuk segera IPO tentu bukan aksi korporasi main-main. Beberapa investor kakap dan tokoh terkemuka tercatat ada dibalik BUKA.

Pemegang saham terbesar BUKA adalah Emtek Group, konglomerasi media milik keluarga Sariaatmadja. Emtek Group diketahui juga menaungi perusahaan-perusahaan besar lain seperti SCTV, Indosiar, Vidio, Dana, dan Sarana Medikatama (RS Omni dan RS EMC).

Emtek juga tercatat menjadi investor di Grab Indonesia. Hubungan bisnis yang simbiosis sangat mungkin terjalin diantara keduanya.

Selain Emtek, pada daftar pemegang saham tercatat ada API Investment yang merupakan perusahaan afiliasi Ant Financial, induk Alibaba.

Komisaris BEI, Pandu Sjahrir juga ada dalam deretan pemegang saham BUKA. Beberapa bulan lalu, perusahaan yang identik dengan warna merah merona ini juga mengangkat Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid dalam line-up Komisarisnya.

Terlihat bahwa perusahaan yang dikomandani Rachmat Kaimuddin sangat serius mematangkan langkah menuju IPO. Hasilnya pun sepertinya cukup berhasil, kabarnya saham BUKA mengalami oversubscribed hingga 4 kali lipat dari nilai penjatahan.

Hampir bisa dipastikan, IPO BUKA terserap sepenuhnya oleh pasar. Dana segar sekitar Rp21 triliun diperkirakan masuk ke kantong Bukalapak. Ini akan menjadi rekor IPO terbesar mengalahkan Adaro yang meraih  Rp11 triliun saat IPO.

Dengan fakta bahwa BUKA menjadi startup pertama yang akan menjalani debut di bursa, tentu berbagai pihak akan berusaha mensukseskan IPO ini. Harapannya membuka jalan yang lebih lapang bagi unicorn lain untuk turut masuk dan menjadi motor penggerak IHSG.

Menarik untuk kita lihat, bagaimana BUKA dan gerbong unicorn akan membuka jalan IHSG menuju era baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun