Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Cinta dari Madina

16 April 2017   22:03 Diperbarui: 17 April 2017   07:00 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami sempat mencoba bakso sapi disana, dan rasanya... wah Alhamdulillah, aneh, hehe, asin banget karena kuahnya entah dikasih bumbu apa itu, dan pedasnya bukan main, padahal kita ga kasih sambal apa-apa. Sebenarnya kalau ingin bakso dengan citarasa Indonesia ada banyak di kota Jeddah. Kalau Kebab nya lebih enak, tapi di Arab itu Chili Sauce nya encer dan agak menyengat, kurang cocok di lidah Indonesia, hehe, Ya untuk pengalaman sih patut dicoba.

Cinta, sumber: foto pribadi
Cinta, sumber: foto pribadi
Cinta Penuh Syukur

Perjalanan kami ke tanah suci ini salah satu langkah syukur kami mengingat usia pernikahan saya dan istri sudah 1 tahun, kadang terasa waktu berjalan cepat sekali, baru kemarin bertemu lalu menikah dan membentuk sebuah keluarga kecil. Cinta kami kepada-Mu telah mempertemukan kami dalam satu ikatan pernikahan, meskipun kami sebagai manusia biasa penuh ketidaksempurnaan, dengan restu-Mu kami selalu akan belajar dan berusaha menjadi lebih baik. 

Perjalanan ini sangat amat berkesan, banyak pelajaran yang didapat dan banyak keindahan yang kami rasakan selama berada di tanah suci. Petualangan ke negeri gurun pasir akan selalu menjadi cerita manis di tengah perjalanan cinta kami. Semoga kami selalu bisa bersyukur, berdoa dan berusaha untuk mendapat izin-Mu kembali berkunjung ke tanah yang indah nan damai, Madina dan Makkah.

Madinah Al Munawarrah akan selalu menyimpan sejuta cerita, kilas balik sejarah Nabi akan membuat kita sangat rindu berada di sana. Kesejukan Masjid Nabawi membuat siapapun akan merasa damai saat bersimpuh disana. Sebenarnya masih banyak lokasi dan cerita yang menarik selama disana, seperti Pemakaman Baqi, Masjid Jinn dan Masjid Qiblatain, tapi nanti malah kepanjangan, hehe. 

Semoga ada kesempatan untuk bercerita dan berbagi makna suatua saat nanti. InsyaAllah selanjutnya saya akan tuliskan cerita lanjutan di Makkah, sesungguhnya bagi saya menulis adalah bentuk penghayatan terdalam dari sebuah makna perjalanan. Semoga kita bisa kembali ke Madinah suatu saat nanti, dan rindu Rasulullah selalu ada di hati.

Septian Ananggadipa

Jakarta, 16 April 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun