Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Cinta dari Madina

16 April 2017   22:03 Diperbarui: 17 April 2017   07:00 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jabal Uhud, sumber: pinterest.com
Jabal Uhud, sumber: pinterest.com
Jabal Uhud adalah salah satu dari sekian tempat bersejarah di Madina, tempat ini adalah lokasi perang Uhud yang berlangsung pada tahun 3 Hijriyah. Saat itu pasukan Quraisy berjumlah sekitar 3.000 orang menyerang Madina, dihadapi oleh 700 pasukan Muslim. Rasulullah dengan strateginya memanfaatkan perbukitan Uhud bisa memaksa pasukan Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan terdesak dan hampir mundur. 

Namun di saat pasukan Quraisy sudah hampir terkalahkan, pasukan pemanah muslim yang berada di atas bukit Uhud turun untuk mengambil harta pemenang perang, padahal sejak Subuh sebelum perang Uhud, Rasulullah telah mengatakan bahwa pasukan pemanah yang berada di bukit agar tidak meninggalkan posnya baik ketika pasukan muslim menang maupun ditimpa kekalahan. 

Pasukan Quraisy yang melihat celah di bukit tersebut berputar mengelilingi bukit dan merebut pos atas bukit Uhud, dari sana mereka memukul balik pasukan muslim sehingga mengalami luka perang yang cukup berat. Saat itu Rasulullah pun terluka cukup berat, dan tokoh muslim yang gugur syahid antara lain Hamzah Radiyallahuanha (paman Nabi) dan Mush'ab bin Umair Radiyallahuanha. Sungguh pelajaran yang sangat penting bagi umat Islam, bahkan hingga kini dan nanti.

Pertokoan, sumber: hanientour
Pertokoan, sumber: hanientour
Ramainya Kota Madina

Seperti kota-kota besar yang banyak dikunjungi orang, kota Madina juga ramai dengan pertokoan. Di sekeliling kompleks Masjid kita akan dengan mudah menemukan banyak toko-toko, mulai dari toko cenderamata hingga mall. Pedagang Arab banyak mengerti kata-kata bahasa Indonesia, bisa dibilang bahasa Indonesia lebih populer dibanding bahasa Inggris di Madina. Kalau kita ajak ngomong bahasa Inggris dijawab malah bahasa Indonesia, jadi ya sudahlah, hehe..

Disana frasa paling populer adalag "Halal.. halal.. murah.. murah.. lihat dulu.. "

Beragam jenis cenderamata tersedia, mulai dari baju gamis, sajadah, sorban, hiasan, gantungan kunci/kulkas, hingga parfum khas arab. Menurut saya, harga pernak-pernik di Madina agak lebih mahal dibanding Makkah, tapi pertokoan nya lebih rapi dan nyaman. Oiya kalau beli baju gamis lebih baik di Madina karena kita bisa lebih nyaman memilih, dan harga juga relatif murah, jika kita jeli malah kita bisa dapat harga yang lebih murah daripada di Indonesia.

Bagi perempuan sebaiknya sangat hati-hati dalam belanja dan selalu ditemani  suami atau rombongan. Pedagang-pedagang Arab kadang sifatnya kurang sopan kepada wanita, dan sebaiknya kita jangan terlalu jauh masuk ke dalam toko karena beberapa pedagang cenderung kadang bersikap aneh/berlebihan jadi carilah barang yang kita perlu saja, hehe.

Bakso Madinah, sumber: umrahkubest.blogspot.com
Bakso Madinah, sumber: umrahkubest.blogspot.com
Kuliner Gurun Pasir

Madina, khususnya di kompleks Masjid Nabawi adalah pusat masyarakat berkumpul jadi tidak heran kalau banyak toko/warung makanan di sepanjang jalan. Jangan salah sangka juga, berjalan beberapa langkah dari pintu Masjid Nabawi kita sudah disuguhi deretan toko moderen seperti KFC, Dunkin Donuts hingga Starbucks, serta toko-toko khas arab lainnya.

Di toko-toko makanan arab itu agak sulit mencari makanan yang cocok di lidah Indonesia, jadi kalau ikut rombongan tur umrah ya lebih enak makan di hotel, hehe. Tapi kalau kita mau coba, ada banyak makanan khas yang menarik seperti Kebab, olahan Ayam, kue bundar Arabia, hingga bakso sapi ala Arab, hehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun