Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Cinta dari Madina

16 April 2017   22:03 Diperbarui: 17 April 2017   07:00 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

- Rumah Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Abu Bakar dan  Sayyidina Umar dahulu ada disamping Masjid, namun setelah beberapa kali perluasan Masjid saat ini berada di lokasi dalam Masjid. Rumah Rasulullah saat ini menjadi area Raudlah.

- Ketika Kesultanan Utsmaniyah memperkenalkan teknologi listrik dan lampu di Jazirah Arab, sekitar tahun 1909, Masjid Nabawi menjadi salah satu yang pertama menyala oleh cahaya lampu.

- Kubah utama Masjid yang kini berwarna hijau dulu sempat berwarna biru dan ungu. Pergantian warna karena pengecatan yang dilakukan oleh Pemimpin Muslim yang sedang berkuasa.

- Payung raksasa di desain dan dibuat oleh seorang mualaf asal Jerman bernama Mahmoud Bodo Rasch, dan pengerjaannya merupakan kerjasama perusahaan Jerman Liebherr dan perusahaan Jepang Taiyo Kogyo. Payung tersebut dilengkapi teknologi pita biru berbahan khusus yang bisa menurunkan suhu panas kurang lebih 8°C.

Sungguh masjid Nabawi merupakan perwujudan Masjid yang sangat indah dan lengkap, tidak hanya sebagai rumah ibadah, namun juga sebagai tempat belajar, berdiskusi, dan bersosialisasi di tengah masyarakat muslim yang beragam. Di tengah-tengah arsitektur masjid Nabawi yang menakjubkan, perpaduan arsitektur Arabia, Turki, hingga kecanggihan modern membuat semua orang tak akan berhenti mengagumi keindahan masjid ini. 

Tidak hanya bangunannya, jamaahnya juga sangat aktif dan dinamis, keberagaman jelas terlihat di hiruk pikuk ribuan jamaah. Meski sebagian besar jamaah berasal dari dataran Arabia, namun juga ada jamaah asal Asia, Afrika, Eropa, Amerika semua ada disini. Kita akan bisa melihat banyak jamaah asal Arabia, Asia dan Afrika, namun tidak jarang juga ada jamaah bule atau chinese. 

Bahkan ada beberapa jamaah yang berpakaian santai dengan baju bola, Ronaldo atau Messi kadang terlihat berjalan santai bersama jamaah lainnya. Kalau ada jamaah yang memakai sarung, hampir bsia dipastikan itu adalah jamaah asal Indonesia, hehe.

Tur Penuh Berkah

Selain beribadah di Masjidil Nabawi, kami juga diberi kesempatan berziarah ke beberapa lokasi bersejarah antara lain Masjid Quba, Jabal Uhud, kebun kurma, Masjid Jinn dan Masjid Qiblatain. Dalam perjalanan kita akan bisa menyaksikan hiruk pikuk kota Madina yang sibuk, beberapa melintas bus-bus yang membawa jamaah umrah, lalu pertokoan dan kantor yang warnanya hampir seragam (cream desert) identik dengan warna gurun. Kota ini juga dikelilingi bukit dan gurun pasir, mungkin hanya ada pohon kurma dan beberapa rerumputan/tanaman yang tumbuh menghiasi kota ini.

Masjid Quba, sumber: pinterest.com
Masjid Quba, sumber: pinterest.com
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW saat hijrah dari Makkah ke Madina (Tahun 1 Hijriyah). Lokasinya sebenarnya terletak sekitar 5 km diluar sebelah tenggara kota Madina, yang berada di jalur hijrah Nabi. Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi, terutama renovasi besar oleh Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Bangunan masjid ini didominasi oleh warna putih yang terang dan sejuk, di luar kita akan banyak bertemu pedagang coklat arab, sari kurma, biji2an dan pernak pernik lainnya.

Kurma Ajwa, sumber: pinterest.com
Kurma Ajwa, sumber: pinterest.com
Di kota Madina ada banyak kebun kurma, dan salah satunya bisa kita kunjungi. Seperti buah-buahan di supermarket, kurma juga banyak jenisnya, mungkin bisa ada 10 macam lebih, hehe. Jenis kurma yang paling terkenal tentu saja kurma Ajwa yang biasa disebut juga kurma Nabi. Warna nya agak gelap, bertekstur lembut dan manisnya pas. Kurma inilah yang sering dimakan oleh Rasulullah sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun