Mohon tunggu...
Septian Dhaniar Rahman
Septian Dhaniar Rahman Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah dan Komikus

Saya lulusan Sastra Inggris dan telah menerjemahkan beberapa buku non fiksi. Selain itu, saya juga telah menerbitkan beberapa novel dan komik detektif. Kunjungi website saya juga di http://septiancomics.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hantu Hutan (Bagian 6)

17 Januari 2022   21:29 Diperbarui: 17 Januari 2022   21:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Siap, Mister Bos. Terima kasih, Mister Bos. Ibu Bos, terima kasih."

Istriku tersenyum sambil bertanya pada Dicky. "Masih betah menjomblo, Ky?"

"Masih, Ibu Bos. Mumpung masih muda, sorangan wae."

Kami berpamitan dengan Dicky, lalu pergi menuju Hotel Micronium. Untung belum terlalu macet menjelang sore ini. Apa yang harus kukatakan pada Martin Garoni sekarang?

"Kangmas, apa kita harus ke sana sekarang?"

"Iya. Kita harus ke Hotel Micronium. Sang pembunuh itu sedang di sana."

"Kangmas yakin Dicky tidak berbohong?"

"Aku percaya seratus persen pada anak itu."

"Kalau Kangmas percaya, aku juga percaya saja."

Suara sirene mobil damkar jauh di belakang membuatku terhenyak. Seperti para pengendara lain yang menepi, aku juga ikut menepi. Lima mobil damkar beriringan lewat. Tampaknya ada kebakaran serius entah di mana. Istriku mengambil ponsel pintar untuk mengecek Whatsapp, terdengar suara notifikasi berulangkali. Istriku memekik.

"Kangmas! Hotel Micronium terbakar hebat!"

Mendadak tubuhku lemas. Konsentrasiku buyar. Kukatakan pada istriku untuk tenang. "Lebih baik kita pulang ke rumah saja, Diajeng."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun