Mohon tunggu...
septiambar
septiambar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penggiat Parenting dan Pekerja Sosial

Penulis, Penggiat Parenting dan Pekerja sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendidik Siap UN dengan Tidak Berlebihan

4 April 2016   13:21 Diperbarui: 5 April 2016   16:15 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita mau sadari inti dari berhasilnya sebuah pembelajaran adalah dari prosesnya bukan produknya. UN sudah terlanjur sebagai standar nasional pendidikan kita, yang menilai layak atau tidaknya seorang siswa lulus untuk jenjang Pendidikannya baik SD, SMP, SMA. Tidak peduli dengan prosesnya, atau teknis pembelajarannya. Untuk itu coba perhatikan bagaimana pemerataan pendidikan di Indonesia, cara guru di daerah pelosok akan berbeda dengan cara guru di pusat kota. Siswa di pedalaman akan sangat berbeda tingkat pemahamannya dengan siswa yang ada di wilayah yang mudah terakses. Karena biasanya proses pembelajaran itu berhasil jika didukung dari banyak faktor seperti sarana prasaran, SDM, dan latar belakang siswa dari lingkungan seperti apa.

UN menjadi bahan perdebatan panjang, banyak yang pro banyak pula yang kontra. Karena memang sebuah kebijakan seharusnya mempertimbangkan banyak hal termasuk implementasinya dilingkup masyarakat secara menyeluruh dan merata. Berhasil atau tidak? Memberi efek baik atau buruk? Dsb.

UN sudah ditetapkan, UN memang harus dilewati..tetapi ada baiknya kita berlomba untuk turut merubah sedikit paradigma salah tentang perlakuan kita terhadap UN. janganlah hanya saat-saat menjelang UN saja siswa diajak untuk doa bersama, sholat bersama, sedekah bersama, atau lebih mendekatkan diri kepada sang Khalik. Seolah-olah kita mendidik siswa untuk dekat dengan pencipta hanya saat kita dalam kondisi tertentu. Padahal tidak kita adalah seorang hamba yang wajib untuk setiap saat berdoa dan meminta pada sang pencipta.

Coba seandainya semua pihak dan masyarakat satu pemahaman bahwa UN itu adalah sebuah proses yang harus dilewati disetiap jenjang pendidikan, hadapi UN dengan biasa saja tak perlu berlebihan. UN adalah sebuah sistem evaluasi, sebuah proses yang wajib dilakukan setiap siswa, proses yang sudah ada sejak pemberlakuan UN ini diterapkan di negara kita.  Sistem yang sudah dikenal berpuluh-puluh tahun lalu, proses berkala yang tahu lebih kurangnya.

Jadi tidak perlu kita harus spesial menghadapinya dengan mendidik siswa secara berbeda saat-saat menjelang UN, memberlakukan UN dengan berlebihan. tanamkan kepada siswa bahwa proses belajar harus dilakukan dengan setiap waktu, sepenuh hati, terus berikhtiar doa dengan sungguh-sungguh agar bisa menjadi manusia pembelajar yang siap menghadapi kondisi apapun atau seberat apapun. Karena inti dari belajar adalah menjadi manusia yang siap menghadapi kehidupan. Agar siswa dapat mencapai kualitas hidup yang baik secara bijaksana, dengan terus memupuk karakter siswa untuk selalu berbuat baik, jujur, kompeten, profesional, dan bertanggungjawab.

Tidak sebaliknya menjadikan UN sebagai sebuah ketakutan akut yang bisa menjatuhkan mental siswa sendiri. Siswa hanya perlu dipahamkan disenangkan saat-saat menjelang UN. karena berhasil tidaknya seseorang tidak melulu tentang lulus UN.

Salam hangat

Septi Ambar

Pendidik yang ingin berbagi ..:)

[caption caption="https://www.google.co.id/search?q=UN&biw=1093&bih=521&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjitsGVpfTLAhXRBY4KHTF-ByMQ_AUIBygC#tbm=isch&q=ujian+nasional&imgrc=fPhT9SAdQ5dNhM%3A"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun