Mohon tunggu...
Septia Amelia
Septia Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka melakukan kegiatan yang bermanfaat dan mencoba sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Emosional Howard Gardner

14 November 2024   09:34 Diperbarui: 14 November 2024   09:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Garder adalah orang yang produktif dalam menghasilkan karya-karya dibidang psikologi maupun pendidikan. Dikotomi anak cerdas dan tidak cerdas, serta pemberian label hiperaktif, gangguan belajar, dan prestasi dibawah kemampuan, mendorong para pendidik untuk mempelajari teori Multiple Intelligences. Setelah menemukan delapan bukti dari teorinya, Gardner meneguhkan kriteria temuannya tentang sembilan kecerdasan dalam Multiple Intelligences. Howard Gardner menyadari bahwa banyak orang bertanya-tanya tentang konsep Multiple Intelligences. Benarkah musikal, visual spasial, intrapersonal, dan kinestetik dapat dikategorikan sebagai kecerdasan dan bukan bakat? Untuk menguatkan temuan dan keyakinannya, Gardner menyusun kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap kategori kecerdasan.

Teori Bakat Howard Gardner memunculkan konsep dimana manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, diantaranya adalah:

Kecerdasan bahasa (linguistic), yaitu kemampuan mengelola kata dan bahasa.

Kecerdasan logika matematika (mathematical), yaitu kemampuan menggunakan logika terutama terkait dengan matematika.

Kecerdasan musik (musikal), yaitu kemampuan menciptakan musik.

Kecerdasan kinestetik (kinesthetic), yaitu kemampuan mengendalikan gerak tubuh.

Kecerdasan ruang bidang (spatial), yaitu kemampuan yang berkaitan dengan persepsi visual.

Kecerdasan interpersonal, yaitu kemampuan berhubungan dan memahami orang.

Kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan memahami diri sendiri.

Kecerdasan naturalistik, yaitu kemampuan memahami unsur dalam lingkungan alam.

Kecerdasan eksistensial, yaitu kemampuan dan kepedulian terhadap isu moral, Tuhan.

Konsep Gardner tidak hanya menyentuh dimensi psikomotorik dan kognitif melainkan juga sisi emosi, atau gabungan dua atau tiga dimensi.

Dari konsep diatas diketahui bahwa konsep dasar bakat berawal dari konsep intelegensi yang awalnya general (umum) kemudian menjadi luas, multi faktor karena terdiri atasberbagai faktor kemampuan. Dimensinya juga semakin berkembang ke arah psikomotorik dan emosi.

Demikian sekilas teori bakat Gardner. Teori ini banyak menginspirasi teori-teori bakat dan intelegensi lainnya.

Banyak dari kita yang familier dengan tiga kategori luas tempat orang belajar: pembelajaran visual, pembelajaran auditori, dan pembelajaran kinestetik. Di luar ketiga kategori ini, banyak teori dan pendekatan terhadap potensi pembelajaran manusia telah ditetapkan. Di antaranya adalah teori kecerdasan berganda yang dikembangkan oleh Howard Gardner, Ph.D., John H. dan Elisabeth A. Hobbs, Profesor Riset Kognisi dan Pendidikan di Harvard Graduate School of Education di Universitas Harvard. Karya awal Gardner dalam psikologi dan kemudian dalam kognisi manusia dan potensi manusia mengarah pada pengembangan enam kecerdasan awal. Saat ini ada sembilan kecerdasan, dan kemungkinan adanya kecerdasan lain pada akhirnya dapat memperluas daftar tersebut.

Rangkuman Kecerdasan Ganda Gardner

Kecerdasan verbal-linguistik (keterampilan verbal yang berkembang dengan baik dan kepekaan terhadap bunyi, makna, dan ritme kata-kata)

Kecerdasan logis-matematis (kemampuan untuk berpikir secara konseptual dan abstrak, serta kapasitas untuk membedakan pola-pola logis dan numerik)

Kecerdasan spasial-visual (kemampuan untuk berpikir dalam gambar dan foto, memvisualisasikan secara akurat dan abstrak)

Kecerdasan kinestetik-jasmani (kemampuan mengendalikan gerakan tubuh dan menangani objek dengan terampil)

Kecerdasan musikal (kemampuan untuk menghasilkan dan menghargai ritme, nada, dan timbre)

Kecerdasan interpersonal (kemampuan untuk mendeteksi dan menanggapi dengan tepat suasana hati, motivasi, dan keinginan orang lain)

Intrapersonal (kemampuan untuk menyadari diri sendiri dan selaras dengan perasaan, nilai, keyakinan, dan proses berpikir batin)

Kecerdasan naturalis (kemampuan mengenali dan mengkategorikan tanaman, hewan, dan objek lain di alam)

Kecerdasan eksistensial (kepekaan dan kapasitas untuk menjawab pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia seperti, "Apa makna hidup? Mengapa kita mati? Bagaimana kita sampai di sini?")

("Memanfaatkan Kecerdasan Ganda," 2004)

Gardner (2013) menegaskan bahwa terlepas dari mata pelajaran yang Anda ajarkan---"seni, sains, sejarah, atau matematika"---Anda harus menyajikan materi pembelajaran dengan berbagai cara. Gardner melanjutkan dengan menunjukkan bahwa apa pun yang sangat Anda pahami "dapat Anda gambarkan dan sampaikan ... dengan berbagai cara. Kami para guru menemukan bahwa terkadang penguasaan kami sendiri terhadap suatu topik itu lemah, ketika seorang siswa meminta kami untuk menyampaikan pengetahuan dengan caralain dan kami bingung." Dengan demikian, menyampaikan informasi dengan berbagai cara tidak hanya membantu siswa mempelajari materi, tetapi juga membantu para pendidik meningkatkan dan memperkuat penguasaan kami terhadap konten tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun