Garder adalah orang yang produktif dalam menghasilkan karya-karya dibidang psikologi maupun pendidikan. Dikotomi anak cerdas dan tidak cerdas, serta pemberian label hiperaktif, gangguan belajar, dan prestasi dibawah kemampuan, mendorong para pendidik untuk mempelajari teori Multiple Intelligences. Setelah menemukan delapan bukti dari teorinya, Gardner meneguhkan kriteria temuannya tentang sembilan kecerdasan dalam Multiple Intelligences. Howard Gardner menyadari bahwa banyak orang bertanya-tanya tentang konsep Multiple Intelligences. Benarkah musikal, visual spasial, intrapersonal, dan kinestetik dapat dikategorikan sebagai kecerdasan dan bukan bakat? Untuk menguatkan temuan dan keyakinannya, Gardner menyusun kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap kategori kecerdasan.
Teori Bakat Howard Gardner memunculkan konsep dimana manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, diantaranya adalah:
Kecerdasan bahasa (linguistic), yaitu kemampuan mengelola kata dan bahasa.
Kecerdasan logika matematika (mathematical), yaitu kemampuan menggunakan logika terutama terkait dengan matematika.
Kecerdasan musik (musikal), yaitu kemampuan menciptakan musik.
Kecerdasan kinestetik (kinesthetic), yaitu kemampuan mengendalikan gerak tubuh.
Kecerdasan ruang bidang (spatial), yaitu kemampuan yang berkaitan dengan persepsi visual.
Kecerdasan interpersonal, yaitu kemampuan berhubungan dan memahami orang.
Kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan memahami diri sendiri.
Kecerdasan naturalistik, yaitu kemampuan memahami unsur dalam lingkungan alam.
Kecerdasan eksistensial, yaitu kemampuan dan kepedulian terhadap isu moral, Tuhan.