Konsep Gardner tidak hanya menyentuh dimensi psikomotorik dan kognitif melainkan juga sisi emosi, atau gabungan dua atau tiga dimensi.
Dari konsep diatas diketahui bahwa konsep dasar bakat berawal dari konsep intelegensi yang awalnya general (umum) kemudian menjadi luas, multi faktor karena terdiri atasberbagai faktor kemampuan. Dimensinya juga semakin berkembang ke arah psikomotorik dan emosi.
Demikian sekilas teori bakat Gardner. Teori ini banyak menginspirasi teori-teori bakat dan intelegensi lainnya.
Banyak dari kita yang familier dengan tiga kategori luas tempat orang belajar: pembelajaran visual, pembelajaran auditori, dan pembelajaran kinestetik. Di luar ketiga kategori ini, banyak teori dan pendekatan terhadap potensi pembelajaran manusia telah ditetapkan. Di antaranya adalah teori kecerdasan berganda yang dikembangkan oleh Howard Gardner, Ph.D., John H. dan Elisabeth A. Hobbs, Profesor Riset Kognisi dan Pendidikan di Harvard Graduate School of Education di Universitas Harvard. Karya awal Gardner dalam psikologi dan kemudian dalam kognisi manusia dan potensi manusia mengarah pada pengembangan enam kecerdasan awal. Saat ini ada sembilan kecerdasan, dan kemungkinan adanya kecerdasan lain pada akhirnya dapat memperluas daftar tersebut.
Rangkuman Kecerdasan Ganda Gardner
Kecerdasan verbal-linguistik (keterampilan verbal yang berkembang dengan baik dan kepekaan terhadap bunyi, makna, dan ritme kata-kata)
Kecerdasan logis-matematis (kemampuan untuk berpikir secara konseptual dan abstrak, serta kapasitas untuk membedakan pola-pola logis dan numerik)
Kecerdasan spasial-visual (kemampuan untuk berpikir dalam gambar dan foto, memvisualisasikan secara akurat dan abstrak)
Kecerdasan kinestetik-jasmani (kemampuan mengendalikan gerakan tubuh dan menangani objek dengan terampil)
Kecerdasan musikal (kemampuan untuk menghasilkan dan menghargai ritme, nada, dan timbre)
Kecerdasan interpersonal (kemampuan untuk mendeteksi dan menanggapi dengan tepat suasana hati, motivasi, dan keinginan orang lain)