Mohon tunggu...
Septia Wulan
Septia Wulan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Anak tunggal yang sedang belajar menulis dan menyalurkan isi hati dan pikiran melalui media tulisan. Mencoba merenungkan keindahan segala hal dengan harapan dunia itu cerah hanya dengan sebuah 'Senyuman'.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

E.D

26 Desember 2012   09:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:01 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anyhooo, namamu cantik. Secantik wajahmu yang serius waktu menulis,”

“Haha, ngerayuuu?? Umm..sebeneranya aku sudah punya nama panggilan untukmu.”

“Untukku? Apa?”

“ROCKER!” ujarku bersemangat yang langsung disambutnya dengan tawa.

“Hahaha..baiklah. Kamu boleh memanggilku rocker asal aku bisa memanggilmu Nona, bagaimana?” ia membuka penawaran yang langsung kuiyakan.

Sore itu, langit memendarkan warna lembayung jingga yang hangat, serupa hangat pertemanan aku- yang diawali dengan sepotong cinnamon roll- bersama seorang pria berinisial ED, Elzano Danarditto atau yang lebih sering kusapa rocker, yang kini menjadi teman baikku. Teman bercerita seru kala sore datang menyapa dan obrolan tentang Pram selalu jadi pembuka.

*temukan tulisan lainnya di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun