Lampu menerangi bangku taman
Yang  biasa tempat kulalui, dan kau selalu duduk dibangku
Aku menyebutnya Gadis Taman, dia selalu menggenggam sebuah bunga
Disitu dirimu selalu duduk dan menungguku
Duduk diam tanpa obrolan
Entah mengapa aku selalu hafal gerak gerik itu
Terasa angin malam membelai dirinya dari bangku yang diduduki
Kau nampak mulai menatap langit dan membiarkan tubuhmu dingin
Dingin pucat seperti mayat
Sembari memegang bunga itu nampaknya memang kau menunggu akan keajaiban di malam itu
Aku memang tidak tau bahwa keajaiban apa yang kau tunggu
Kau selalu menunggu seseorang saat pada jam itu
Sepertinya seorang kekasihlah yang kau dambakan
"Tunggu" Kata-kata itu terbisik terdengar terbawa oleh angin ditelingaku
Setelah itu tubuhmu mulai melayang terbawa angin sambil menangis
Nampaknya memang aku mengenal gadis taman itu
Seperti di masa lalu aku pernah mendambakannya hanya saja nampak samar-samar diingatan ku
Dia selalu ada saat aku pulang lewat taman itu dan pakaiannya masih sama yang dipakainya setiap hari
Tapi saat aku menyapanya dia hanya mengucapkan kata "Tunggu" Setelah itu dia kembali melayangkan dirinya ditengah hembusan angin
Kejadian itu berlangsung lama tapi aku mulai mengingat dan menyadari bahwa gadis itu pernah ku kenal
Saatku kembali berusaha keras mengingatkan kembali ingatan itu. Tak sadar aku mendengar cetukan masa lalu ditelingaku
Seperti ada yang membisikkannya kepadaku padahal tidak ada seseorang saat itu
Entah siapa yang mulai membisikkan kenangan masa lalu itu.
Bisikkan itu mulai bercerita kepadaku dan aku mulai mengingat kejadian itu
Ternyata gadis taman itu dibunuh saat dia menungguku dibangku taman
Gadis itu dilecehkan oleh mantan pacarnya, yang tidak terima saat mengetahui gadisnya menyukai diam laki-laki yang memberikan bunga setiap hari
Dia ditelanjangi dan disetubuhi oleh pria yang seharusnya merelakan dia, tapi apa daya gadis itu menjumpai ajalnya
Saat pria yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang melewati taman itu, gadis itu hanya pasrah dan merelakan tubuhnya dinikmati pria biadab itu
Tanpa merasa bersalah pria mantan gadis itu mengakhiri hidup gadis itu dan meninggalkan tubuhnya ditamanÂ
Pada saat malam yang sama saat kejadian itu aku mulai bergegas pulang melewati taman itu. Dan niatku memberikan bunga kepadanya, tapi apa yang kulihat adalah suatu bencana dihidupkuÂ
Gadis yang kudambakan itu telah terbaring tak bernyawa di hadapanku dengan bunga mawar yang masih segar tergeletak di sampingnya. Bunga yang kukasih kemarin saat melewati bangku taman yang sering gadis taman itu saat menunggu ku pulang
Setelah itu apa yang kulihat itu hati ku sangat lah hancur aku merasa sangat bersalah. Ingin rasanya ku mengakhiri hidupku dimalam itu juga lalu tiba-tiba ada yang memukulku dari belakang dan memukul dari segala arah hingga membuat kuterbunuh
Tak sadar kan diri setelah kejadian itu hingga aku koma selama 8 bulan dirumah sakit dan terbangun dalam kehampaan disuatu tempat penuh cahaya membuat ku hilang ingatan selama itu. Semua yang kuingat di masa lalu sirna
Baik keluargaku dan teman-temanku aku tidak mengingat mereka lagi bahkan mereka tidak bisa melihatku lagi dan menangisi ku sepanjang malam. Apalagi gadis taman itu yang hanya aku yang tau tentang dirinya, akhirnya sirna selamanya dari ingatan ku juga
Akhirnya aku hanya melayang di kehampaan tanpa mencintai seseorang lagi dan hanya melihat orang-orang yang bernyawa masih hidup. Dan gadis itu selalu menungguku di bangku taman dan selalu memegang setangkai bunga dan menatap kosong langit menunggu sebuah keajaiban
Dalam ingatan gadis taman itu dia masih tergeletak terbaring di bangku taman dan tak bernyawa tidak seorangpun yang tau tentang kejadian itu
Aku mencintainya hanya saja aku tidak berani mengungkapkan kata "Cinta". Aku pun menyesal apa yang telah kuperbuat dan membuat gadis taman itu selalu menunggu ungkapan kata "Cinta" dariku sampai akhir hidupnya
Sejak saat itulah aku selalu melihat dan mendengarkan gadis itu di Taman, dan mengucapkan sebuah kata "Tunggu" padaku
Sebab di malam itu juga gadis itu masih menunggu (Tunggu) ungkapan dari ku seorang pria yang selalu memberikannya bunga. Gadis itu selalu menungguku di bangku taman
Aku masih menemuinya setiap malam saat melewati taman tersebut. Meskipun aku dan gadis taman itu sudah tidak lagi berbentuk manusia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H