Mohon tunggu...
Septa VanyNaora
Septa VanyNaora Mohon Tunggu... FREELANCER -

svns journey

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

A Classic Story for Love

1 November 2018   15:03 Diperbarui: 1 November 2018   15:12 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak merespon, bukan sok jual mahal tapi aku terlalu canggung untuk berjalan bersamamu tanpa teman yang lain. Ternyata kau tak menyerah, ajakan pertama gagal, kau ajukan ajakan kedua, kedua juga gagal, kau ajukan ketiga. 

Awalnya aku pikir kau hanya main-main dengan ajakanmu ternyata kau serius. Dalam hati, aku tidak enak terus menolakanmu tapi pada lain pihak aku tidak mau dianggap sebagai perusakan hubungan orang karena kau masih berstatus kekasih orang. 

Akhirnya kutanggalkan ego ku, ku terima ajakan mu sebagai seorang teman.

Canggung, sudah jelas awalnya. Namun seiring berjalannya waktu es itu mencair. Bahkan belum ada 3 jam kita bertukar cerita, kau sudah menceritakan masalah pribadimu kepada aku.

(baca juga : Me Before You)

Kau yang telah mengakhiri hubunganmu dengan kekasihmu, apa sebabnya, semuanya kau ceritakan kepadaku. Dan aku hanya jadi pendengar setiamu untuk saat itu.

"Nad kamu tau surat yang kamu dapat hari valentine 8 tahun yang lalu?" Tanyamu padaku yang harus membuatku kembali ke kenangan manis itu. Sebuah surat tanpa nama pengirim yang berisi tentang diriku, diriku yang seperti apa dan dia ingin agar aku tetap seperti itu.

"Itu dari aku"

"Aku sudah lama menyimpan rasa padamu" Katanya lagi yang membuat terdiam

"Aku gak minta kamu jawab sekarang" katamu lagi yang mungkin melihat ada raut kebingungan diwajahku. 

Sumpah saat itu aku memang bingung mau jawab apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun