Dengan demikian, merujuk ke pemikiran pendidikan Aristoteles, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan individu dan masyarakat. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup dan dalam konteks kontemporer, melalui pendidikan seseorang dapat membuka peluang kerja yang lebih baik, meningkatkan pendapatan, dan memperbaiki kesehatan (semua hal yang didamba manusia kontemporer). Pendidikan juga dapat mendorong kemajuan sosial. Pendidikan dapat mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesetaraan gender, dan memperkuat demokrasi. Pendidikan pun sangat berpengaruh pada kebudayaan dan dapat melestarikan budaya. Pendidikan dapat membantu melestarikan warisan budaya dan bahasa yang dianggap sebuah bangsa sebagai bahasa Nasional ataupun bahasa persatuan. Pendidikan pun dapat menyelesaikan masalah sosial. Pendidikan yang baik dan tepat dapat menjadi alat untuk mengatasi berbagai masalah sosial, seperti kekerasan, diskriminasi, dan kerusakan lingkungan.Â
Dengan penjelasan lebih sederhana, pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan, masa depan pribadi dan masa depan bangsa. Dengan pendidikan, seseorang dapat menjadi pribadi yang berkarakter moral yang baik dan melalui pendidikan negara dapat membangun masyarakat yang lebih baik dan mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Semua ini dalam pandangan Aristoteles merupakan bagian dari langkah-langkah menuju kepada apa yang dinamakannya kebahagiaan.
Kesimpulan
Pemikiran Aristoteles tentang pendidikan memberikan wawasan mendalam mengenai peran pendidikan dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki karakter moral yang baik. Dengan pendekatan yang komprehensif mencakup etika dan pembentukan kebiasaan baik serta tujuan akhir kebahagiaan, Aristoteles menawarkan kerangka kerja pendidikan sebagai proses yang holistik dan transformatif. Melalui pendidikan, individu diharapkan dapat mencapai potensi penuh mereka dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan hidup bahagia.
Poin relevan dan urgensinya terkait sistem dan model pendidikan yang sebaiknya diambil alih oleh pihak pemerintah. Bukan hanya tentang pengelolaan administrasinya melainkan menyentuh dinamika  praktis pendidikan itu sendiri yang bertujuan untuk menciptakan pribadi yang baik dan warga negara yang baik. Sistem pendidikan formal bertahap dan model pendekatan yang menyesuaikan kemampuan subjek pembelajar harus menjadi perhatian pemerintah.
Daftar Pustaka
Barnadib, Iman. 1994. Filsafat pendidikan: sistem dan metode. Yogyakarta: Andi Ofset.Â
Irawan, Mohamad Ari dan Muhamad Rizky Pratama. 2023. Tinjauan Biografi Tokoh Filsafat: Aristoteles, dalam Jurnal Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humaniora (2023) 1:2, 1-25 ISSN 1111-1111 | DOI: 10.11111/nusantara.xxxxxxx. Diterbitkan oleh FORIKAMI (Forum Riset Ilmiah Kajian Masyarakat Indonesia). Tersedia online Pada Bulan Januari 2024.
Lanur, Alex. 2022. Filsafat Pendidikan. Bahan Kuliah Filsafat Pendidikan. Jakarta: Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.
Narmoatmojo, Winarno. 2012. Pemikiran Aristoteles Tentang Kewarganegaraan dan Konstitusi, dalam Jurnal Ketahanan Nasional by Study Program of National Resilience, Graduate School Universitas Gadjah Mada  in co-operation with Lemhannas RI (National Resilience Institute of Indonesia).
Wibowo, A. Setyo. 2006. Pengantar Filsafat Yunani : Aristoteles, dalam Serambi Salihara. Bahan ini pernah dipublikasikan dan dapat diakses melalui Youtube https://www.youtube.com/watch?v=6BFNIvLpNEw&t=5s pada tanggal 20 November 2018 pukul 20.10 WIB