Mohon tunggu...
Sepis Jandung
Sepis Jandung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif

Mahasiswa aktif Jurusan Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Manusia Memahami Menurut David Hume

20 April 2022   20:45 Diperbarui: 20 April 2022   20:52 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya adalah ketika tangan kita teriris ketika memotong cabai. Kemudian beberapa hari kemudian kita menceritakan kepada teman betapa sakitnya tangan ketika teriris saat memotong cabai. Pengalaman yang kita alami ketika terpotong tersebut adalah kesan, sementara rasa sakit yang kita ceritakan tadi adalah ide. Oleh karena itu, kesan lebih hidup daripada ide.

Untuk membuktikan dua argumen ini, Hume mengemukakan dua pendapatnya. Pertama, mengenai ide sederhana (simple ideas). Menurut Hume, apapun ide-ide yang kita miliki, kita akan selalu dapat membagi-baginya menjadi ide-ide sederhana. Pola deduktif ini ia letakan dalam idea Tuhan. Sifat-sifat Tuhan yang Maha Bijaksana, Maha Baik, dan sebagainya, adalah cerminan dari pikiran kita sendiri. Pikiran yang lebih sederhana ini kemudian ditambahkan tanpa batas dan diletakkan pada sosok Tuhan.

Pendapat kedua Hume adalah ketika ada manusia yang memiliki kekurangan atau cacat dalam indera manusia, ia tidak memiliki ide mengenai hal tersebut. Contohnya, orang buta tidak memiliki gagasan tentang warna, atau orang tuli yang tidak memiliki gagasan tentang suara. Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan berasal dari tangkapan indera.

David Hume menyampaikan juga pemikirannya tentang bagaimana ide-ide yang kita miliki disatukan dari kesan-kesan yang kita terima menggunakan tiga prinsip. Prinsip pertama adalah kemiripan, lalu kedekatan, dan sebab atau akibat. 

Prinsip kemiripan mengarahkan kesan yang kita lihat pada benda aslinya. Contohnya ketika kita melihat lukisan tentang pohon, kita akan langsung dituntun pada pohon yang asli. Prinsip kedekatan dalam ruang menyatukan kesan dari objek yang kita lihat pada hal-hal di sekitarnya. 

Contohnya ketika melihat satu kamar dalam sebuah asrama, kesan kita mengarahkan bahwa kamar-kamar lain akan mirip dengan kamar yang kita lihat. 

Prinsip sebab atau akibat menyatukan kesan dari sesuatu yang kita lihat dan menghubungkannya dengan hal-hal lain yang mendahului, atau sesudahnya. Contohnya, ketika kita melihat teman yang terluka iris, kita bisa memiliki kesan akan pisau yang mengirisnya, atau membayangkan rasa sakit dari luka irisan tadi.

Skeptisisme

David Hume membedakan antara hubungan ide dan fakta. Hubungan ide sebagian besar adalah kebenaran matematis, jadi penolakan ide akan menghasilkan kontradiksi. Faktanya adalah bahwa kebenaran yang lebih umum yang kita pelajari itu dari pengalaman. 

Menyangkal fakta bukanlah kontradiktif. Lebih jauh Hume menandaskan bahwa meskipun kita mungkin mengetahui banyak hal tentang fakta dari pengalaman indrawi atau dari ingatan tetapi bukan menjadi sumber pengetahuan mutlak.  

Pemikiran ini lantas membuat Hume menjadi penganut skeptisisme yang adalah paham yang mengatakan bahwa kita tidak pernah dapat memperoleh pengetahuan yang pasti; pengetahuan kita hanya berupa kemungkinan-kemungkinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun