Sepertinya, stigma-stigma itu yang membuat planet biru campur hijau ini sedang menuju fenomena kehancuran. Habitat kita sudah rusak. Rumah dan surga kita sudah rusak.Â
Itu semua dirusaki oleh para konsumer yang tingkatan kerakusannya mencapai atmosfer bumi tanpa berhenti.
Ilustrasi berikut ini, saya menunjukan tentang kelebihan orang lokal yang gaya hidupnya sederhana dan selalu berdampingan dengan alam sekitarnya yang masih alami.
Untuk hidup dengan itu, mereka tidak pernah merasa ketinggalan tetapi mereka orang-orang pintar yang selalu menjaga surganya di bumi yang hijau dan alami.
Manusia-manusia seperti ini harus dilindungi sebab itu unik. Kita jangan mengubah gaya hidup mereka dengan paksa dimasukan ke dalam gaya hidup bangsa lain di hadapan kita yang instan dan dianggap hebat dan maju tanpa ketinggalan.Â
Tetapi hargailah mereka dengan cara hidupnya yang mereka punya.
Mereka yang di foto itu adalah sekelompok orang suku Mee yang sampai saat ini masih mempertahankan warisan kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.Â
Mereka itu disebut suku Mee kelompok "Bunani" yang artinya "kita hitam".
Berikut ini adalah piring dan sendok buatan dan karya mereka sendiri. Hasil karya itu memberikan pengetahuan kepada kita agar menolak piring, dan sendok yang buatan bahan plastik atau tima serta bahan modern lainnya.
Manusia "Bunani" pintar dan tahu tentang ancaman dalam kehidupan di masa depan kehidupannya.Â
Mereka sudah tahu tentang bahan-bahan modern itu tentu akan merusak alam lingkungan hidup mereka.