Mohon tunggu...
senoaji wijanarko
senoaji wijanarko Mohon Tunggu... PNS -

Penulis adalah seorang sketcher, pesepeda jarak jauh, dan dokter umum yang sedang mendalami kajian administratif rumah sakit di universitas Indonesia, berdomisili sementara di Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sepeda yang menganggur? Oh.. tidak lagi:)

9 Juli 2015   08:15 Diperbarui: 9 Juli 2015   08:15 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seringkali kita mendapati sepeda-sepeda yang dibeli namun tidak banyak dipakai karena berbagai alasan. sepeda yang dibeli tepat sebelum event funbike, misalnya :). pemandangan ini biasanya tidak terlalu jauh dari tempat kita, bisa jadi justru di garasi kita sendiri.

 

bagaimana memiliki sepeda yang "dipakai"?

Sepeda, apapun jenisnya, adalah alat transportasi ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan gas buang a la motor bermesin. beberapa tipe sangat nyaman dikendarai jarak dekat, dilengkapi boncengan dan keranjang, bahkan tutup rantai untuk meminimalkan perawatan, contohnya "sepeda mini". Lalu ada sepeda gunung (mountain terrain bicycle) mengakomodir kemudahan di tanjakan, baik dengan kemiringan standar (25-30 derajat) atau tanjakan terjal (>30 derajat) menggunakan pemindah gigi tangan(shifter)tangan, pemindah gir depan (front deraillure), dan pemindah gir belakang (rear deraillure).. kemudian berkembang menjadi sepeda freeride, all-mountain, bahkan downhill untuk pemakaian ekstrim dengan harga yang "mengimbangi"

Disisi lain ada "sepeda balap"/roadbike yang ringan dan mengakomodir kecepatan di jalan raya. seiring perkembangan antusiasme bersepeda, muncul sepeda touring yang mengakomodir perjalanan jauh. Umumnya karena digunakan untuk berbagai medan, basis yang sering dipakai adalah sepeda MTB, namun menggunakan ban halus dengan ukuran sedikit lebih besar dari roadbike. Untuk rim/veleg ukuran 26 inci tapak yang disarankan antara 1.50-1.90 bergantung pada bobot yang akan dibawa (umumnya peturing membawa pakaian, peralatan camping, dan toolkit yang diperlukan sepanjang perjalanan)

 

Bagaimana memilih sepeda yang sesuai?

dalam membeli/membangun sepeda, perlu diperhatikan keperluannya. 

1. Tanyakan pada diri anda, untuk apa sepeda nantinya digunakan. Pertanyaan ini penting karena dengan konsep awal kita akan menggunakan sepeda secara optimal, bukan sekedar membeli (lain halnya jika anda kolektor :). 

2. seperti apa medan yang akan dilewati sepeda anda?. Pemilihan ban sepeda menjadi penting, misalnya jika anda menggunakan sepeda untuk kepentingan jalanan kemungkinan tidak perlu membeli ban "extragrip" berukuran besar hanya untuk gaya mengingat ban ini akan membebani saat berjalan karena "rolling resistance" cukup ebsar. untuk jarak dekat tidak menjadi masalah, namun untuk jarak di atas 20 km akan melelahkan (kecuali menggunakan ban tipe lipat/kanvas)

3. menyambung pertanyaan no.2 adalah penting guna menentukan pilihan gir, shifter, RD, dan FD yang nyaman digunakan. untuk kepentingan jalanan dengan tanjakan ringan-sedang, pilihan gir depan (crank)48-38-28 (jumlah mata gir di setiap girnya) dan belakang (sproket/cassette) 11-28 (7-8 speed) lumayan mumpuni.. namun ketika kebutuhannya untuk tanjakan terjal dengan beban berat (sepeda touring) pilihan kombinasi crank terkecil 22 atau 20 (makin sedikit mata gir makin ringan di tanjakan) dan sproket/cassette terbesar 34atau 36T (makin besar gir belakang makin ringan) sangat direkomendasi untuk dibeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun