Mohon tunggu...
Senny Oktaviani
Senny Oktaviani Mohon Tunggu... -

A wife, a mother and a student of Stikom Interstudi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keprihatinan Atas Kejadian Pelecehan Seksual Terhadap Anak-anak

15 April 2014   22:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa kasus, si pelaku kriminal adalah orang asing yang tidak dikenal. Ajari anak anda peraturan atau cara sederhana tentang berinteraksi dengan orang asing seperti tidak naik mobil orang sembarangan, jangan pernah menerima hadiah dari orang yang tidak dikenal dan jangan menerima undangan dari orang asing yang tidak dikenal.

Bantuan

Anak-anak harus mengerti bahwa ada beberapa profesional yang dapat secara khusus membantu seperti guru, pekerja sosial, ombudsman (Instansi Pemerintah), dokter, psikiater sekolah, polisi dan beberapa saluran untuk mencari bantuan.




Mengapa The Underwear Rule?

Setiap satu dari lima anak menjadi korban dari beberapa bentuk kekerasan dan pelecehan seksual. Ini bisa terjadi pada anak-anak dari semua gender, semua umur, semua warna kulit, semua kelas sosial dan semua agama. Pelaku kriminal bisa saja masih anak-anak dan seringkali anak yang mereka kenal dan mereka percaya.

Anda dapat mencegah hal ini terjadi pada anak anda.

Komunikasi yang baik dengan anak-anak adalah kuncinya. Ini menunjukkan keterbukaan, determinasi, langsung, dan secara pertemanan dengan suasana non-intimidasi.


The Underwear Rule dapat membantu anda mengenai hal ini.

Tidak pernah ada kata terlalu dini untuk mengajari seorang anak tentang The Underwear Rule, karena pelecahan dapat terjadi di barbagai usia. Jika anda merasa tidak nyaman untuk membicarakan hal ini kepada anak anda, tolong diingat bahwa mungkin lebih sulit bagi anda untuk menyampaikannya, daripada si anak itu sendiri.

Apa yang harus dilakukan jika kita menduga telah terjadi pelecehan?

Saat anda menduga anak anda telah dilecehkan (secara seksual), pertama-tama sangat penting untuk tidak marah terhadap anak anda. Jangan membuat anak anda merasa dia telah melakukan kesalahan besar. Jangan pula menggunakan gaya menginterogasi anak.

Anda dapat menanyakan apa yang telah terjadi, kapan dan dengan siapa tapi jangan bertanya mengapa bisa terjadi. Jangan terlihat kesal di depan anak anda. Anak-anak akan mudah merasa bersalah dan mungkin akan merahasiakan informasi kejadian yang menimpanya.

Cobalah untuk tidak membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang sedikit dan masih buram. Yakinkan kembali anak anda bahwa anda akan melakukan sesuatu mengatasi hal tersebut dan jika perlu menghubungi seseorang yang dapat membantu, seperti psikiater, spesialis anak, dokter dan polisi.

Di beberapa negara, beberapa call center dibuat untuk bertanggung jawab dalam membantu anak-anak korban kekerasan seksual. Mereka juga dapat memberi petunjuk kepada anda dan siapa yang harus dihubungi jika ada kemungkinan seorang anak menjadi korban kekerasan seksual.

Dimana dapat ditemukan bahan materi dan informasi mengenai hal ini?

The Council of Europe telah mengembangkan beberapa materi untuk membantu para orang tua untuk diajarkan kepada anak mereka “The Underwear Rule” melalui berbagai media berikut:

TV spot (kartun animasi)

buku untuk orang tua yang dibacakan kepada anak usia 3-7 tahun

poster dan kartu pos

Semua bahan materi tersebut dapat diunduh (download) di www.underwearrule.org.

The Underwear Rule adalah bagian dari program The Council of Europe yang disebarkan dalam kampanye "One in Five" untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak-anak. Anda dapat lebih mempelajari tentang langkah-langkah pencegahan dan perlindungan yang dipromosikan dalam www.coe.int/oneinfive.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun