Mohon tunggu...
Senny Oktaviani
Senny Oktaviani Mohon Tunggu... -

A wife, a mother and a student of Stikom Interstudi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keprihatinan Atas Kejadian Pelecehan Seksual Terhadap Anak-anak

15 April 2014   22:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Melihat maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di Indonesia, salah satu kejadian yang sangat memilukan terjadi belakangan ini membuat shock kalangan masyarakat luas; berita dimuat di beberapa media elektronik, media cetak maupun media sosial online; karena musibah itu tidak hanya menimpa kelas sosial menengah ke bawah yang minim pendidikan, namun justru terjadi pada kelas sosial kalangan menengah ke atas.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, saya sebagai orang tua ingin sekali berbagi informasi dengan para orang tua lain dalam hal pendidikan seks di usia sedini mungkin kepada anak-anak sehingga dapat menjadi bekal atau pencegahan para orang tua terhadap anak-anak kita tercinta dalam kehidupan sehari-hari.

Informasi berharga ini saya sadur dan alih bahasakan dari situs internet http://www.underwearrule.org/Default_en.asp. Semoga bermanfaat.

The Underwear Rule (Etika Pakaian Dalam)



Ajari anak anda The Underwear Rule



Sekitar satu dari lima anak menjadi korban pelecehan seksual, termasuk kekerasan seksual. Anda dapat membantu mencegah terjadinya peristiwa ini kepada anak anda, ajari The Underwear Rule.






The Underwear Rule adalah petunjuk sederhana untuk mengajarkan para orang tua untuk menjelaskan kepada anak mereka dimana orang lain tidak boleh menyentuh mereka, bagaimana harus bereaksi dan bagaimana cara mencari bantuan. Apakah The Underwear Rule? Sangat sederhana, seorang anak tidak boleh disentuh oleh orang lain di bagian tubuh tertentu yang ditutupi oleh pakaian dalam mereka. Dan mereka juga tidak boleh menyentuh area tersebut pada orang lain. Ini juga membantu menjelaskan kepada anak-anak bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri, bahwa ada rahasia baik dan buruk dan sentuhan baik dan buruk di dalamnya.




Bagaimana cara mengajar The Underwear Rule

The Underwear Rule dikembangkan untuk membantu para orang tua dan mereka yang peduli berdiskusi dengan anak-anak mereka. Ini dapat menjadi alat komunikasi yang efektif untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual. The Underwear Rule mempunyai 5 aspek penting, antara lain:

1. Tubuhmu milikmu sendiri

Anak-anak harus diajari bahwa tubuh mereka milik mereka sendiri dan tidak seorangpun boleh menyentuhnya tanpa seizin mereka. Komunikasi terbuka dan langsung pada usia dini mengenai seks dan “area pribadi” tubuh mereka,menggunakan nama yang benar untuk alat vital dan bagian lainnya akan membuat anak-anak mengerti mana yang tidak boleh dan mana yang boleh. Anak-anak mempunyai hak untuk menolak ciuman atau sentuhan,bahkan dari orang yang mereka sayangi sekalipun. Anak-anak harus diajari untuk mengatakan “tidak” secara langsung dan tegas kapan saja. Pada kontak fisik yang tidak semestinya untuk menjauhkan diri dari situasi yang tidak aman dan memberitahukannya kepada orang dewasa yang dia percaya.

2. Sentuhan baik – sentuhan buruk

Anak-anak tidak selalu dapat mengenali mana sentuhan yang diperbolehkan dan mana yang tidak. Katakan kepada anak-anak bahwa seseorang tidak boleh melihat atau menyentuh bagian tubuh pribadi mereka, atau meminta anak-anak itu untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh pribadi orang lain tersebut.

The Underwear Rule membantu mereka untuk mengenali batasan yang jelas dan yang mudah dikenali pada pakaian dalam (The Underwear). Jika anak-anak mendapati sikap yang mencurigakan dari orang lain, maka yakinkanlah bahwa mereka harus mencari bantuan dari orang dewasa yang bisa mereka percayai. Orang tua dapat menjelaskan kepada anaknya bahwa orang dewasa lain seperti pengasuh dan dokter kadang harus menyentuh mereka, namun anak-anak juga harus diyakinkan bahwa mereka boleh berkata “tidak” jika mereka merasa tidak nyaman.

3. Rahasia yang baik -- rahasia yang buruk

Bertindak secara rahasia adalah taktik utama seorang pelaku pelecehan seksual. Oleh karena itu sangat penting untuk mengajarkan kepada anak-anak teantang perbedaan rahasia baik dan rahasia buruk, sehingga dapat membangun kepercayaan diri mereka. Setiap rahasia yang membuat anak-anak resah, tidak nyaman, merasa takut atau sedih adalah tidak baik dan tidak boleh disimpan, harus dibicarakan kepada orang dewasa yang dapat dipercaya seperti orang tua, polisi, guru, atau dokter. Rahasia yang baik contohnya adalah surprise party (pesta kejutan) sedangkan rahasia yang buruk adalah yang dapat membuat resah, takut dan tidak nyaman.

4. Pencegahan dan perlindungan merupakan tanggung jawab orang dewasa

Pada saat anak-anak dilecehkan mereka merasa malu, bersalah dan takut. Para orang dewasa harus bisa membuat percakapan seputar seks bukan hal yang tabu, dan memastikan anak-anak mereka mengetahui kemana harus mengadu saat mereka merasa khawatir, resah dan sedih. Anak-anak selalu dapat merasakan ada yang salah terhadap dirinya. Orang dewasa harus selalu bersedia dan terbuka dalam menerima keluhan dan sikap mereka, karena bisa jadi seorang anak cenderung tidak mau menyampaikannya kepada orang dewasa lain atau temannya. Ini harus dihargai, karena seorang anak harus selalu merasa bahwa mereka bisa bicara apa saja pada orang tua mereka tanpa dihakimi oleh masalah yang menimpanya. Mencegah terjadinya kekerasan seksual adalah prioritas dan tanggung jawab utama orang dewasa dan sangat penting untuk tidak menaruh banyak beban pada pundak anak-anak mereka.

5. Petunjuk lain bisa sangat membantu. The Underwear Rule

Laporkan dan Singkapi

Anak-anak perlu dapat pemahaman orang dewasa mana saja yang bisa dijadikan bagian dari lingkungan aman mereka. Mereka harus didorong untuk memilih siapa saja orang dewasa yang dapat mereka percaya, yang bersedia dan siap untuk mendengar dan membantu. Paling tidak salah satu dari mereka harus tinggal bersama dengan si anak, yang lain dapat tinggal di luar lingkungan keluarga. Anak-anak harus mengetahui bagaimana cara mencari bantuan dari lingkungan terpercaya.

Pelaku kriminal yang dikenal

Dalam kasus kebanyakan si pelaku kriminal adalah orang yang paling tidak dikenal atau dikenali oleh si anak. Ini sulit dimengerti khususnya bagi anak-anak yang masih muda bahwa orang yang mereka kenal dapat melakukan pelecehan terhadap mereka. Biasanya si pelaku kriminal akan memenangan hati anak-anak terlebih dahulu untuk mendapat kepercayaan. Dengan memberitahu kepada orang tua secara reguler siapa saja yang memberi hadiah, siapa saja yang menyuruh untuk menyimpan rahasia atau mencoba menghabiskan waktu dengan si anak harus menjadi peraturan utama di rumah.

Pelaku kriminal Asing

Dalam beberapa kasus, si pelaku kriminal adalah orang asing yang tidak dikenal. Ajari anak anda peraturan atau cara sederhana tentang berinteraksi dengan orang asing seperti tidak naik mobil orang sembarangan, jangan pernah menerima hadiah dari orang yang tidak dikenal dan jangan menerima undangan dari orang asing yang tidak dikenal.

Bantuan

Anak-anak harus mengerti bahwa ada beberapa profesional yang dapat secara khusus membantu seperti guru, pekerja sosial, ombudsman (Instansi Pemerintah), dokter, psikiater sekolah, polisi dan beberapa saluran untuk mencari bantuan.




Mengapa The Underwear Rule?

Setiap satu dari lima anak menjadi korban dari beberapa bentuk kekerasan dan pelecehan seksual. Ini bisa terjadi pada anak-anak dari semua gender, semua umur, semua warna kulit, semua kelas sosial dan semua agama. Pelaku kriminal bisa saja masih anak-anak dan seringkali anak yang mereka kenal dan mereka percaya.

Anda dapat mencegah hal ini terjadi pada anak anda.

Komunikasi yang baik dengan anak-anak adalah kuncinya. Ini menunjukkan keterbukaan, determinasi, langsung, dan secara pertemanan dengan suasana non-intimidasi.


The Underwear Rule dapat membantu anda mengenai hal ini.

Tidak pernah ada kata terlalu dini untuk mengajari seorang anak tentang The Underwear Rule, karena pelecahan dapat terjadi di barbagai usia. Jika anda merasa tidak nyaman untuk membicarakan hal ini kepada anak anda, tolong diingat bahwa mungkin lebih sulit bagi anda untuk menyampaikannya, daripada si anak itu sendiri.

Apa yang harus dilakukan jika kita menduga telah terjadi pelecehan?

Saat anda menduga anak anda telah dilecehkan (secara seksual), pertama-tama sangat penting untuk tidak marah terhadap anak anda. Jangan membuat anak anda merasa dia telah melakukan kesalahan besar. Jangan pula menggunakan gaya menginterogasi anak.

Anda dapat menanyakan apa yang telah terjadi, kapan dan dengan siapa tapi jangan bertanya mengapa bisa terjadi. Jangan terlihat kesal di depan anak anda. Anak-anak akan mudah merasa bersalah dan mungkin akan merahasiakan informasi kejadian yang menimpanya.

Cobalah untuk tidak membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang sedikit dan masih buram. Yakinkan kembali anak anda bahwa anda akan melakukan sesuatu mengatasi hal tersebut dan jika perlu menghubungi seseorang yang dapat membantu, seperti psikiater, spesialis anak, dokter dan polisi.

Di beberapa negara, beberapa call center dibuat untuk bertanggung jawab dalam membantu anak-anak korban kekerasan seksual. Mereka juga dapat memberi petunjuk kepada anda dan siapa yang harus dihubungi jika ada kemungkinan seorang anak menjadi korban kekerasan seksual.

Dimana dapat ditemukan bahan materi dan informasi mengenai hal ini?

The Council of Europe telah mengembangkan beberapa materi untuk membantu para orang tua untuk diajarkan kepada anak mereka “The Underwear Rule” melalui berbagai media berikut:

TV spot (kartun animasi)

buku untuk orang tua yang dibacakan kepada anak usia 3-7 tahun

poster dan kartu pos

Semua bahan materi tersebut dapat diunduh (download) di www.underwearrule.org.

The Underwear Rule adalah bagian dari program The Council of Europe yang disebarkan dalam kampanye "One in Five" untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak-anak. Anda dapat lebih mempelajari tentang langkah-langkah pencegahan dan perlindungan yang dipromosikan dalam www.coe.int/oneinfive.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun