Yesus datang untuk memberitakan kerajaan Allah, yaitu injil keslamatan, Dia bangkitpun terus-menerus memberitakan kerajaan Allah dan Dia mengutus murid-muridnya pun untuk memberitakan kerajaan Allah. Maka kalau ini bukan yang menjadi fokus kita maka misi Yesus itu digagalkan oleh kita.
Teman-teman mungkin banyak fundraising mendukung pemuridan atau injil kerajaan Allah itu bagus sekali, tetapi kalau tidak bersentuhan langsung dengan pemuridan atau injil maka tidak akan bertumbuh.
Teman-teman yang menjadi majelis gereja fokus utamanya adalah memimpin kebaktian, tetapi kalau hal itu tidak menjadi yang utama, berarti kita mengagalkan misi kerajaan Allah.
Ada seorang senior pelayanan, sudah 60 tahun tetapi luar biasa sampai sekarang tetap bersentuhan dengan pemuridan atau injil, dia beberapa kali WA saya untuk doakan kelompok pemuridan yang dipimipinnya, orang-orang yang dinjilinya yang akan dibawa ke gereja agar mereka mau datang ke gereja karena ada tekanan dari keluarganya, hebat sekali fokus utamanya adalah kerajaan Allah.
Bukan berarti ceremonial lain tidak penting, tetapi yang terutama adalah injil/ kerajaan Allah. Karena itulah tujuan Yesus datang. Jadi habiskanlah waktu lebih banyak tentang injil bukan pada lainnya.
Kembali lagi pada teks ini kalau Tuhan yang mengutus kita, maka apa yang harus kita lakukan untuk mengerjakan misi Allah ini, maka teks ini mengatakan kita harus bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, karena tanpa hal itu maka kita tidak mampu menghadapi berbagai tekanan.
Ay 3 mengatakan pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Ay 4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut.
Ayat-ayat ini menunjukan kita harus bergantung sepenuhnya kepada Allah. Dikatakan kita seperti domba ditengah-tengah serigala, wah kalau tidak bergantung pada Tuhan habislah kita, karena dikelilingi oleh serigala-serigala yang buas, siapa yang bisa.Â
Karena domba itu tidak punya kekuatan apa-apa untuk menyerang dan bertahan sedangkan serigala punya cakar dan taring untuk menyerang dan bertahan, maka domba hanya bergantung pada Tuhan.
Juga tidak membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, berarti harus bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
Saya belum pernah menghadapi seperti domba-domba ditengah-tengah serigala, dan saya tidak tahu kalau kondisi itu terjadi bagaimana respon saya tetapi untuk bergantung pada Tuhan dalam masalah berkat atau pendanaan saya bersyukur PERKANTAS dari dulu menunjukkan hal itu.