Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi

20 Februari 2024   18:16 Diperbarui: 20 Februari 2024   18:16 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu waktu dia bertemu dengan injil lewat musibah-musibah hidup yang dialaminya, dan dia mulai hidup benar seturut dengan apa yang Tuhan mau, dia katakan itu tidaklah mudah, tetapi dia belajar jatuh bangun sampai akhir terjadi perubahan-perubahan yang luar biasa terjadi.

Dia pingin putus dengan pacarnya tetapi dia bingung apa yang harus dia katakan, suatu waktu pacarnya meminta hubungan sex tetapi dia beralasan lagi sakit dsbnya dan itu bukan satu kali, tetapi beberapa kali.

Bahkan dia pernah mengantar pacarnya pulang karena sudah larut orang tua pacarnya menginjinkan dia tidur sekamar dengan anaknya tetapi dia menolak memilih tidur dikursi saja. Sampai akhirnya pacar minta putus, lalu dia bertanya apa alasannya, dan pacarnya katakan kita berdua sudah jauh berbeda, tetapi dalam hatinya ia katakan puji Tuhan.

Jadi orang yang di dalam Tuhan akan berusaha hidup berkenan kepada Allah karena menunjukkan bahwa Allah sudah terlebih dahulu berkenan kepadanya, tetapi orang yang diluar Allah akan hidup menurut keinginan dunia dan dirinya dan pasti hidup akan hancur.

Nah saat ini dimanakah posisi hidup kita semua, kalau kita hanya hidup untuk diri sendiri, menyenangkan diri maka bisa jadi Allah Allah belum berkenan kepadamu, maka hidupmu akan menghancurkan banyak orang.

Maka jika engkau ingin hidup berkenan kepada Allah, maka terimalah Yesus sebagai Tuhan karena Dia datang ke dalam dunia untuk menebus dosamu, untuk mengubah hidupmu, kalau tidak hidupmu akan hancur dan akhirnya binasa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun