Pada waktu Tuhan ingin menghancurkan Sodom, maka yang berdiri di hadapan Tuhan mewakili kota itu dan meminta agar Tuhan jangan memusnahkan Sodom adalah Abarham, bahkan Tuhan katakan kalau masih ada 10 orang benar di kota tersebut maka Aku tidak akan memusnahkan kota tersebut. Jadi Abraham mewakili Sodom untuk minta pengampunan Tuhan karena masih ada orang benar.
Nehemiapun melakukan demikian. Neh 1:6-7 Berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel,...dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.
Kita semua orang percaya harus mewakili Negara kita/kota kita, makanya sekarang kita bersyukur sudah ada supremasi hukum, KPK mulai menangkap begitu banyak koruptor, banyak orang mulai takut/gentar baik eksekutif maupun legislative. Dulu orang krisis kepercayaan kepada lembaga penegak hukum tetapi sekarang kepercayaan itu sudah mulai tumbuh, maka lebih banyak berdoa agar KPK, Kejaksaan dan Kepolisian bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Dalam Mik 7: 18-19 Â dikatakan : Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Mikhapun meminta Tuhan untuk mengampuni dosa-dosa mereka. Orang-orang ini sangat sadar akan dosa dari pada bangsanya atau suatu kota dan mereka mewakili untuk berdoa minta pengampunan dan kemurahan Tuhan. Maka seharusnya kitapun bersikap seperti demikian. Mewakili bangsa kita meminta pengampunan, karena banyak orang  termasuk pemimpin-pemimpin kita yang tidak menyadari bahwa dia berbuat dosa.
Kalau kita ingin membangun kota ini maka terlebih dahulu berdoa sungguh-sungguh kepada Tuhan meminta pengampunan dosa bagi kota kita. Dan ini bukanlah suatu doa yang bersifat formalitas, doa seperti itu tidak salah, tapi sungguh-sungguh berdoa. Abaraham tidak ada hubungan dengan Sodom, dia adalah pendatang di negeri tersebut tetapi ia berani mempertaruhkan dirinya terus meminta kepada Tuhan dari jumlah 50 sampai 10 orang benar.
Dia katakan, aku telah memberanikan diri, jangan Engkau murka kalau meminta sekali lagi. Ia mempertaruhkan dirinya. Sungguh-sungguh berdoa. Nehemia berpuasa, meratap sambil meminta pengampunan dosa bangsanya keluarganya dan dirinya. Maka seharusnya kitapun demikian sungguh-sungguh berdoa, minta pengampunan dari Tuhan.
Kita ini kan hanya bisa mempengaruhi kehidupan kota ini dengan doa dan karya, jadi selain berkarya harus berdoa, hanya orang-orang yang tidak mau berubah, sudah nyaman yang tidak akan berdoa bagi pembaruan kota dan bangsa ini.
Selanjutnya Mika 2:12, berkata "Dengan sungguh-sungguh Aku akan mengumpulkan engkau seluruhnya, hai Yakub, dengan sungguh-sungguh Aku akan menghimpunkan sisa orang Israel; Aku akan menyatukannya seperti kambing domba dalam kandang, seperti kawanan binatang di tengah-tengah padangnya, sehingga ramai dengan manusia!"
Kalau kita melihat pada teks firman Tuhan ini maka ini adalah suatu janji pemeliharaan Tuhan kepada mereka bahwa Tuhan akan mengumpulkan sisa-sisa Israel, Tuhan akan menyatukan mereka kembali. Kalau kita melihat akan hal ini, maka kita akan menemukan betapa baiknya Tuhan kepada kita, Dia pingin agar kita kembali kepada-Nya dan dia menggerakan kita untuk kembali kepadaNya. Jadi walaupun umat-Nya berdosa tetapi Ia tidak meninggalkan umat-Nya.
Pada waktu Yehuda dalam suatu kondisi yang sangat kritis, ia terus mengutus nabi-nabi-Nya, termasuk Yeremia untuk menolong mereka, Ia tidak meninggalkan mereka. Di pembuanganpun ia mengutus Yeheskial untuk bersama-sama mereka, Ia membangkitkan Ezra ahli kitab suci yang terus menolong pemahaman mereka akan kebenaran. Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka, dan Dia menggerakan mereka untuk kembali kepada-Nya. Tuhan sangat baik.