Tetapi coba seandainya Yusuf tidak masuk penjara, mungkin dia tetap jadi kepala pelayan di rumah potifar tetapi hanya sebatas itu, padahal rancangan Tuhan kepadanya lebih dari pada itu, dan untuk mendapatkan rancangan Tuhan itu maka harus melewati penjara.
Jadi kita tidak tahu rancangan Tuhan buat kita tetapi yang Tuhan inginkan adalah kita mau tunduk pada rancangan Tuhan bagi kita, termasuk menghadapi hal-hal yang sulit, karena akhir dari rancangan Tuhan bukanlah kecelakaan tetapi damai sejahtera maka teruslah di dalam Tuhan dan bertanya pada Tuhan dan punya sikap yang benar terhadap Tuhan.
Ada sepasang suami istri yang di pakai Tuhan begitu luar biasa  tetapi sayang sampai masa tuanya mereka tidak di karunia seorang anak. Suatu waktu istrinya bercerita, kami juga meminta kehadiran anak dalam hidup kami, tetapi sampai masa tuapun kami tidak mempunyai anak.
Tetapi Tuhan itu luar biasa, walaupun kami tidak mempunyai anak terkadang Tuhan mengirim orang-orang yang membantu seperti anak kandung sendiri. Lalu dia katakan pernah suatu waktu saya turun tangga yang curam, eh tiba-tiba ada seorang anak yang datang memegang dan menuntun saya sampai anak tangga terakhir.
Lalu dia juga katakan saya pernah mengalami kecelakaan mobil tapi ada seorang mahasiswa membantu mengeluarkan saya dari dalam mobil, lalu mengajak warga mengangkat mobil yang terbalik, merawat saya dan membawa saya ke rumah sakit. Lalu ibu ini kembali menegaskan Tuhan tidak memberi kami anak tetapi Tuhan selalu mengirim  anak-anak yang membantu kami seperti anak kandung sendiri.
Jadi tidak semua hal  penting dalam hidup kita di jawab oleh Tuhan, terkadang Tuhan punya rancangan yang berbeda dengan kita, maka tunduk saja, walaupun awal mulanya seperti tidak menyenangkan tetapi endingnya pasti menyenangkan karena Tuhan merancangkan yang terbaik bagi kita lebih dari yang kita pikirkan.  Â
Kalau kita menghadapi masalah yang sulit, dan sepertinya tidak ada jalan keluar, maka ketahuilah bahwa Anak dan Bapa disorgapun pernah menghadapi hal-hal yang sangat berat dan sulit. Bapa  menyaksikan sendiri Anaknya menderita, Anak sampai berteriak Allah-AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku, Bapa tidak menjawab, Bapa tidak mau membantu, bahkan saya membayangkan Bapa mungkin nangis karena itu berat bagi mereka tetapi  itu yang terbaik bagi manusia berdosa.
Itu hal yang sangat suli bagi Bapa menyaksikan penderitaan Anaknya, hal yang sangat sulit bagi Anak karena di tinggalkan sendirian, tetapi mereka tunduk pada rencana yang sudah di tetapkan. Â Â
Jadi Bapa dan Anak pernah menghadapi hal yang sulit tetapi mereka tetap tunduk pada rencana mereka, maka maukah kita tidak protes, tidak mengeluh tetapi bertanyalah apa yang Allah mau, dan tunduk apa yang Tuhan inginkan walaupun itu hal yang sangat sulit sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H