Selanjutnya kalau kita mau melihat isi doa Nehemia dalam pasal satu maka sangat terlihat kalimat-kalimat yang sangat menakjubkan dengan dogmatika yang tepat. Misalnya : Ia memuji Tuhan atas kebesaran dan kesetiaan-Nya
Pasal 1:5. "Ya Tuhan Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-Nya".
Dalam doannya ia tetap memuji kebesaran dan kesetiaan Tuhan padahal pada saat itu saudara- saudaranya dalam keadaan sukar dan menyedihkan. Ini betul-betul sangat hebat, bukankah biasanya orang-orang yang dalam keadaan sukar dan sedih yang ada hanya selalu pengeluhan-pengeluhan bahkan pengaduan kepada Tuhan karena memikirkan dirinya.
Tetapi orang yang bertumbuh dan selalu berdoa pada Tuhan walaupun dalam kondisi kritis, dia Tahu Tuhan itu tetap baik terhadap apa yang dialaminya. Dia selalu melihat dari kaca mata Tuhan, seperti Ayub yang mengatakan : Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil terpujilah nama Tuhan.
Maka orang yang bertumbuh dan selalu berdoa akan melihat suluruh persoalan yang dialami dari kaca mata Tuhan, maka dia bisa katakan Tuhan itu selalu baik, Ia selalu memberikan yang terbaik, dan inilah yang ditunjukkan Nehemia.
Dia tahu Yerusalem lagi hancur tetapi Allah tidak pernah meninggalkan umatNya, itu terjadi karena umatNya sudah meninggalkan Tuhan, Tuhan selalu baik tetapi umatnya yang tidak baik. Tetapi diapun  tahu dalam kondis seperti itu Tuhan tidak pernah meninggalkan umatNya, maka dia memuji Tuhan, wah luar biasa.
Oleh karena itu apa yang dilakukan selanjutnya oleh Nehemia, maka dalam doanya Ia mengakui dosa, baik dosa dari Israel maupun dosanya sendiri maupun keluarganya dalam ayat enam.
Mungkin Nehemia tidak terlibat secara langsung dalam dosa bangsa Israel yang mendatangkan hukuman Allah, tetapi sebagai umat Tuhan, sebagai suatu bangsa ia sadar bahwa Tuhan hanya bisa memberikan kemurahan kepada mereka kalau mereka mau mengakui dosanya, maka dalam hal ini ia mewakili keluarganya, bangsanya untuk mengakui dosa-dosa mereka agar merakapun di berikan kemurahan oleh Tuhan.
Maukah kita lakukan akan hal seperti ini? Karena tidak semua orang sadar akan dosa dari keluarganya, dosa para pemimpin, dan tidak banyak orang yang mau datang kepada Tuhan mewakili keluarganya, institusi, kota ini agar Tuhan mau menolong  keluarga, institusi dan kota ini.
Saya ingat setelah mempelajari hal ini maka saya minta ampun di hadapan Tuhan, atas dosa saya, dosa istri dan anak-anak  serta dosa dari orang tua saya agar Tuhan mau bermurah hati menolong keluarga saya. Ini sama seperti Ayub dimana setiap kali anak-anaknya habis pesta maka Ayub selalu datang pada Tuhan minta pengampunan karena  siapa tahu anak-anaknya telah berbuat dosa.
Karena pada waktu kita berubah maka Tuhan akan memulihkan kita. Â Dalam ay 8-9 Nehemia mengatakan "Ingatlah akan Firman yang Kau pesan kepada Musa, hamba-mu itu, yakni : Bila kamu berubah setia, kamu akan kucerai beraikan diantara bangsa-bangsa tetapi bila kamu berbalik kepadaku... maka kamu akan ku kumpulkan kembali walaupun berada diujung langit".