Nehemia adalah seorang Ibrani yang di buang ke Puri Susan pada jaman kerajaan Media-Persia. Tetapi Nehemia mempunyai karakter yang suka berdoa seperti yang Tuhan inginkan dan bisa jadi contoh bagi banyak orang.
Kalau kita melihat dalam kitab Nehemia pasal satu pada waktu Nehemia mendengar kabar tentang hancurnya kota Yerusalem, di mana temboknya telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar (kondisi kritis) maka di katakan Nehemia bukan hanya menangis dan berkabung, tetapi dia membawa semuanya itu dalam doa dan puasa.
Bahkan dia berdoa dan berpuasa sampai empat bulan yaitu dari bulan Kislew sampai bulan Nisan. Berarti Nehemia adalah orang yang suka berdoa, apalagi menghadapi kesulitan yang berat maka ia bisa berdoa dan berpuasa dalam jangka waktu yang panjang.
Padahal kalau kita melihat Nehemia tidak merasakan secara langsung akan hal itu, karena dia berada di puri susan suatu tempat yang jauh, tetapi pada waktu dia mendengar saudara-saudaranya dalam kondisi kritis maka ia mau berdoa dan berpuasa, bergumul untuk kondisi mereka, wah luar biasa sekali.
Apakah kita juga mau berdoa dengan tekun seperti itu, apalagi mengetahui saudara-saudara kita dalam pergumulan yang berat, maukah kita juga tekun mendoakan mereka ? Mungkin kita tidak bisa memberikan solusi, juga kita tidak bisa memberikan kontribusi seperti materi tetapi kita bisa berdoa bagi mereka. Dan Nehemia adalah orang yang mau berdoa dengan tekun pada waktu melihat kondisi-kondisi sulit yang di alami oleh saudara-saudaranya.
Selalu berdoanya Nehemia juga terlihat dalam pasal 2:4, dimana pada waktu raja bertanya kepada dia : Apa yang engkau inginkan, maka sebelum dia menjawab, dikatakan dia berdoa. Wah hebat sekali. Sela waktu sangat singkat tetapi ia masih sempat berdoa. Berarti ini menunjukkan bahwa dia adalah orang yang selalu berdoa, sehingga sebelum menjawab pertanyaanpun ia masih berdoa.
Nah kalau kita adalah orang yang suka berdoa, maka kapanpun dan di manapun kita bisa lakukan akan hal itu, bahkan untuk menjawab pertanyaan orangpun kita bisa berdoa terlebih dahulu, ini menunjukan bahwa kita adalah orang yang selalu berdoa, kepekaan itu selalu ada.
Dalam pasal empatpun seperti itu. Pada waktu di olok-olok oleh musuh bahwa mereka tidak akan sanggup membangun kembali kota itu, maka apa yang Nehemia katakan : Ya, Allah kami dengarlah bagaimana kami di hina. Ia mengajak orang-orang Ibrani untuk berdoa menghadapi hinaan itu.
Dia tahu mereka terbatas tetapi Allah tidak terbatas, Dia akan melindungi dan menolong mereka, apalagi mereka mengerjakan apa yang Allah mau maka dia mengajak mereka semua berdoa kepada Allah.
Nah seharusnya sikap berdoa secara rutin juga harus ada dalam diri kita. Jadi sebelum kita pergi ke kantor, sebelum naik kendaraan berdoa, memang terkadang bisa jatuh dalam hal yang rutinitas tetapi itu hal yang baik, bahkan kalau bila perlu kita bisa menjadi pendoa syafaat.
Pada waktu melihat ketidakbresan di kantor, kita bisa terus berdoa untuk hal-hal itu, kita terus berdoa agar terjadi kebangunan di gereja, kita bisa berdoa bagi teman-teman kita agar mereka mau bertobat dan bertumbuh. Kita bisa menjadi pendoa syafaat bagi orang lain. Karena Allah bisa melakukan apa yang kita minta.