Saya ingat cerita teman saya : Dulu pada saat ujian Nasional, kepala sekolah dari salah satu sekolah Kristen yang ternama memanggil guru-guru yang mengawasi, meminta bantuan mereka untuk menolong sekolahnya, bahkan ditanya kepada guru agama, dan guru agama katakan ia kita harus saling membantu karena ini bukan kepentingan diri sendiri tetapi untuk kepentingan sekolah.
Teman saya gelisah dan akhirnya dia katakan saya tidak akan lakukan hal itu, karena ini bukan saatnya saling membantu, Â ini ujian dan kita tidak boleh mengajarkan dan memberikan contoh yang tidak benar karena nanti mereka akan melakukan hal yang sama seperti kita, terus ada ketidakjujuran.
Mungkin jawabannya sangat kasar, tetapi karena ia takut akan Tuhan ia tidak mau berkompromi walaupun dia adalah minoritas, dan saya yakin hanya orang-orang yang sungguh takut akan Tuhan saja yang berani menyatakan kebenaran walaupun dia minoritas.
Orang seperti Basuki Thjaya Purnama (ahok) adalah salah satu orang  yang sungguh takut akan Tuhan, saya baru tahu dalam salah satu event pelayanan PERKANTAS ia menyatakan setiap hari ia harus membaca kitab suci. Maka wajar walaupun di kepung oleh begitu banyak orang pada saat kasus tanah abang (preman tanah abang), lurah Susan, dan masa 212 tetapi ia tidak mundur sediktpun.
Mungkin sangat kasar tetapi dia tetap berani menegakan kebenaran  karena takut akan Tuhan.
Jadi kalau bapak/ibu takut akan Tuhan walaupun bapak/ibu minoritas tetapi berani menyatakan kebenaran, Yeremia walaupun minoritas berani menyatakan kebenaran. Tetapi kalau bapak/ibu terus berkompromi dengan dosa, berkomporomi dengan mayoritas, takut pimpinan walaupun ia tidak benar maka  bapak/ibu hanya rajin ke gereja tetapi tidak sungguh-sungguh takut akan Tuhan.
Elia, karena ia sungguh-sungguh takut akan Tuhan maka ia bernai menghadapi Ahab dengan 450 Â nabi baal. Satu melwan 450, siapa berani ? tetapi ia berani, tidak gentar sedikitpun karena ia takut akan Tuhan. Karena mayoritas itu sebenarnya adalah pada waktu kita bersama dengan Tuhan.
Pada waktu kita bersama dengan Tuhan itulah mayoritas, pada waktu kita bersama dengan Tuhan itu lebih berkuasa daripada siapapun, maka hati kita akan tenang walaupun menghadapi tantangan dari mereka.
Jadi  yang takut akan Tuhan saja yang berani menyatakan kebenaran walaupun kondisinya sulit, maka bapak/ibu harus memiliki sikap yang demikian. Jadi apa yang bapak/ibu tahu tentang Firman Tuhan praktekanlah itu, mulailah dari hal-hal yang kecil maka pada hal-hal yang besar bpk/ibu bisa setia.
Mungkin pada saat nabi Hananya mengemukakan pendapatnya dan mematahkan kuk yang di pegang Yeremia maka rakyat bersorak-sorak  memuji dia dan diapun sangat senang tetapi apa yang akhirnya terjadi.
Firman Tuhan datang kepada Yeremia dengan mengatakan bahwa Tuhan akan mengantikan kuk kayu yang di patahkan dengan kuk besi. Berarti mereka tidak bisa lagi memberontak dan yang tragisnya pada tahun itu juga nabi Hananya akan mati.