Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

God's Love for The World

9 Juli 2023   13:18 Diperbarui: 9 Juli 2023   13:23 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kita melihat dalam Yoh 3:16 maka disitu menunjukkan akan kasih Allah yang sangat besar kepada manusia. Karena dikatakan begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Jadi kasih itu di mulai dari Allah. Dengan kata lain manusia tidak mencari Allah tetapi Allah yang terlebih dulu mengasihi dan mencari manusia.

Karena tidak mungkin manusia mencari Allah kalau dia dalam kondisi berdosa, dalam kondisi mati. Tuhan katakan kepada Adam : Pada waktu kamu makan buah pohon itu kamu akan mati. Kalu mati yang tidak bisa melakukan apa-apa, tidak bisa mencari Allah. Maka Yoh 15:16 mengatakan bukan kamu yang memilih Aku tetapi Akulah yang memilih kamu.

Kalau Allah tidak berinisiatif mencari manusia, maka manusia tidak akan pernah diselamatkan, maka ini kasih yang sangat besar. Sama seperti Abraham, Allahlah yang memilih dia, mengikat perjanjian dengan dia, bukan dia yang mencari Allah. Allah katakan Kepada Abraham : Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau dstnya...Berarti kasih itu inisiatif Alah bukan manusia.

Perlu diingat, manusia itu bukan dalam keadaan baik atau netral pada waktu Allah mencarinya tetapi manusia dalam keadaan musuh/seteru  Allah. Rom 5:10 "Sebab jikalau kita ketika masih seteru, diperdamiakan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita yang sekarang telah diperdamaikan",....

Maka Allah luar biasa, mau mengasihi akan musuhNya dan  mengasihi orang yang tidak pernah mencariNya, maka itu jelas kasih Allah yang besar. Dan Allah bukan hanya mengasihi musuhnya saja, tetapi mau mengorbankan Anaknya demi kasihNya, wah ini kasih yang sangat besar.

1 Pet 3:18 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Kalau kita mengasihi dan berkorban bagi orang yang kita kasihi maka itu wajar, tetapi kalau mengasihi dan mau berkorban bagi musuh  (orang-orang yang tidak benar) maka itu hanya kasih Allah saja.

Berarti ini kasih yang tidak masuk akal dan kehilangan harga diri kalau dilihat dari kaca mata manusia.

Suatu waktu ayah bermasalah dengan tetangga, dan menurut ayah saya tetangga yang salah, tetapi saya katakan: bapa marilah kita berdamai dengan tetangga, karena tidak menyenangkan hidup bertetangga tetapi bermusuhan.

Tapi apa yang ayah katakan ; Kamu seperti orang yang tidak ada harga diri masa mereka yang salah tetapi kita yang berinisiatif untuk berdamai. Jadi berinisiatif untuk berdamai kalau kita tidak salah itu kehilangan harga diri.

Jadi kalau itu di kenakan pada Alllah, maka ALLAH itu sepertinya tidak punya harga diri  pada waktu mengasihi manusia yang adalah musuhNya, tetapi itulah kasih Allah mau berkorban demi kasihNya. Bukan karena manusia baik maka Allah mengasihinya, atau punya kelebihan tertentu maka Allah  mengasihiNya, tetapi karena Allah mau, maka Allah mengasihinya. Wah ini kasih yang diluar pemikiran manusia.

Kalau  seorang laki-laki cinta pada seorang wanita, lalu wanita itu tanya  mengapa kamu jatuh cinta pada aku, lalu laki-laki itu jawab aku juga tidak tahu mengapa aku jatuh cinta dengan kamu, pokoknya aku mencintai kamu.

Maka jelas ini kasih yang tidak wajar, kasih yang diluar pemikiran manusia, karena bagaimana mungkin mengasihi orang tetapi tidak ada sesuatu yang baik dalam dirinya, tetapi itulah kasih Allah, Allah tidak memberikan syarat apapun, Dia tetap mengasihi manusia, maka itulah yang membedakan kasih Allah dan kasih manusia.

Kasih Allah itu adalah kasih yang tanpa syarat sedangkan manusia itu selalu mengasihi dengan syarat. Maka itu kasih yang besar.

Suatu waktu seorang ibu tinggal dengan anaknya yang sudah beristri dipinggiran hutan dataran China, tetapi karena kesulitan ekonomi yang sangat hebat akhirnya suami-istri ini memutuskan untuk membuang ibu mereka yang sudah lumpuh ke tempat yang jauh karena kalau tidakpun mereka akan mati kelaparan.

Lalu anak laki-laki ini mengendong ibunya masuk ke hutan yang paling dalam, dan setelah ia merasa sudah sangat jauh, lalu ia katakan pada ibunya, ibu tunggu sebentar disini akau akan mencari kayu bakar dan setelah itu aku akan kembali menjemput ibu.

Tetapi ibunya katakan : nak, beberapa hari yang lalu aku mendengarkan pembicaraan kalian berdua, aku tidak masalah ditinggalkan sendiri, tetapi pada waktu kita berjalan ke sini, aku telah mengambil daun-daun yang basah dan membuang sepanjang perjalanan, pulanglah lewat tanda jalan itu sehingga kamu tidak tersesat dan dimakan binatang buas.

Wah luar biasa kasih seperti itu, tetapi itu juga kasih yang bersyarat. Ibu itu walaupun disakiti tetap mengasihi anaknya. Tetapi Allah berbeda mengasihi tanpa syarat, walaupun manusia masih jadi seteruNya tetapi Allah tetap mengasihi manusia.

Padahal kasih dengan mengorbankan Anaknya, itu hebat sekali. Kasih yang sulit. Yesus Krsitus sampai berdoa tiga kali kalau bisa cawan itu lalu dariNya, tetapi Bapa tidak menjawab dan membiarkan ankaNya mengalami siksaan di salib, bahkan dalam penderitaan yang berat itupun  Anak masih berteriak Allah-Allahku mengapa Engaku meninggalkan Aku. Bapa tetap diam. Bapa seperti apa itu ?

Jadi  Bapa menahan sakit, kepedihan walaupun AnakNya berteriak minta tolong. Bapa diam karena itu untuk kepentingan manusia yang dikasihiNya. Kalau kita dalam kondisi sulit terus berdoa, meminta kemurahanNya, belas kasihanNya dan Allah diam walaupun itu untuk kebaikan kita, maka itu sulit luar biasa.

Kalau bapa di dunia seperti itu akan sulit melakukannya, maka kasih dengan mengorbankan anakNya itu kasih yang hebat sekali. Ini seperti Lot ingin mengorbankan anaknya demi melindungi tamunya dan demi hubungan seks yang benar. Wah itu hebat sekali.

Nah kasih Allah itu harus di respon dengan hidup yang mau menyenangkan hatiNya. Hidup yang mau berbuat baik, berbuat benar walaupun kita tidak sempurna tetapi punya keinginan untuk hidup seperti itu. Karena Allah sudah mengasihi kita, memberikan yang terbaik bagi kita.

Misalnya Allah katakan Senny, Aku mengasihi kamu, lalu saya katakan pada Allah: Bapa mengapa Engkau mengasihi Aku ? Lalu Allah katakan tidak ada sesuatupun yang baik dalam dirimu, tetapi Aku mengasihimu, Aku mau mati untuk menyelamtakan engkau.

Maka tentu saya akan katakan : Tuhan terima kasih Engkau mau menyelematkan aku, Walaupun tidak ada yang baik dalam diriku, maka sepanjang hidupku, aku ingin menyenangkan Engkau.

Maka kita akan berusaha hidup benar, hidup seperti apa yang Allah inginkan, karena Allah sudah memberikan yang terbaik bagi kita, tetapi kalau kita tidak hidup benar, hidup kacau maka menunjukkan diri kita itu tidak bergunan, percuma saja Allah mengorbankan diriNya untuk kita.

Itu seperti John yang menyelamatkan temannya pada waktu perang teluk.  Temannya itu ditembak, hampir mati, tetapi John tidak meninggalkannnya, menembak musuh-musuh dan menyeret temannya sampai tempat yang jauh tetapi akhirnya John yang tertembak mati tetapi temannya itu selamat dan bantuan yang besar datang menyelamatkan temannya.

Tetapi apa yang terjadi pada waktu hari perayaan veteran perang teluk yang diadakan setiap tahunnya, temannya itu datang dengan mabuk-mabukan dan membuat kacau di perayaan itu, sampai keluarga John katakan percuma saja John  mati untuk menyelamatkan dirinya.

Maka kalau diri kita seperti itu, maka percuma saja Allah mati bagi kita. Oleh karena itu, karena Allah sudah memberikan yang terbaik bagi kita maka hiduplah benar, punya keinginan untuk menyenangkan hati Tuhan, walaupun kita tidak sempurna bisa jatuh dalam dosa, tetapi tidak hidup dalam dosa, punya keinginan untuk menyenangkan hatiNya.

Juga layanilah Tuhan dengan kekuatanmu pada masa mudamu, kesibukan tidak menghalangi engkau untuk  melayani Tuhan, tetapi engkau tetap bersemangat untuk melayani Tuhan.

Jangan orang lain, sudah sakit-sakitan baru berjanji untuk melayani Tuhan. Jangan seperti itu, Tuhan direndahkan dengan cara seperti itu. Marilah kita semua yang sadar bahwa Allah sudah memberikan yang paling baik dalam hidup kita maka kita mau hidup benar dan melayaniNya. Lakukanlah itu. Tuhan Memberkati Kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun