Tuhan mau menolong hanya Abraham tidak mau berjalan dengan Tuhan memilih berjalan dengan keinginannya sendiri sehingga ketidakbenaran yang dilakukannya.
Inipun sama dengan diri kita, Tuhan mau menolong, Tuhan mau melidungi hanya kita tidak mau mengambil keputusan berdasarkan kebenaran Firman Tuhan tetapi berdasarkan keinginan diri sendiri. Maka ambilah keputusan berdasarkan  Firman Tuhan, karena Tuhan akan selalu bersama dan menolong kita.
Nah kalau orang tidak mengambil keputusan berdasarakan Firman Tuhan, maka ia akan mengambil keputusan berdasarkan kemauan dirinya maka keuntungan diri atau harga dirinya yang utama dan ini yang terjadi pada Haman.Â
Dalam ay 5 dan 6 di katakan ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman, 6 tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi di seluruh kerajaan Ahasyweros.
Wah gila, karena ia menganggap dirinya terlalu "Hina" untuk membunuh Mordhekai, maka ia ingin membunuh semua orang Yahudi, yang adalah bangsa Mordhekai. Ini orang punya derajat kesombongan terlalu tinggi sehingga merasa terhina kalau hanya membunuh satu orang saja.
Bisa jadi juga ia ingin membinasakan semua orang Yahudi di kerajaan Ahasyweros karena dia tahu orang Yahudi sering bermusuhan dengan orang Amalek, maka dialah yang mewakili orang Amalek untuk membinasakan semua orang Yahudi.
Kalau mau dilihat tindakan Haman ini sangat sayang sekali. Karena semua orang menghormati dia termasuk para pejabat tinggi, hanya Mordhekai pegawai rendahan, tetapi tidak bisa mengucap syukur dengan semuanya itu, seharusnya bersyukur dan tidak peduli pada Mordhekai karena jauh lebih banyak berkat yang ia terima kan.Â
Tetapi itulah manusia berdosa yang derajat kesombongannya terlalu tinggi, sudah dapat banyak kehormatan tetapi tidak mengucap syukur dengan semua itu, tetapi selalu melihat ketidakbaikan yang ia terima.
Tetapi bisa jadi juga kita bersikap seperi itu ? Seandainya kita tidak di hormati, direndahkan oleh seseorang padahal seharusnya kita layak mendapat penghormatan/pujian itu karena kita senior, punya jabatan maka bagaimana sikap kita terhadap orang tersebut ? Â Dan apakah kita tidak boleh punya keinginan untuk di hormati ?
Tentu keinginan untuk menghormati dan dihormati itu harus  ada dalam diri kita, karena kita adalah makhluk yang di kasihi/hargai Tuhan tetapi kita tidak bisa memaksa mereka untuk menghormati kita. (Kecuali dibawah otoritas kita seperti anak-anak kita atau yang lainnya yang harus kita didik untuk menghormati orang lain).
Mrk 10:45 mengatakan : Aku datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani, juga dikatakan  yang terbesar dan terkemuka diantaramu menjadi pelayan dan hamba untuk semua orang.Â