Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hanya Orang Benar Bisa Mempertahankan Bangsa Ini

12 Juni 2022   17:45 Diperbarui: 12 Juni 2022   17:46 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita membayangkan kalau Yusuf itu hanya pintar tetapi tidak hidup benar maka hasilnya tidak seperti itu. Juga hal yang lain : Goliat itu raksasa, sangat kuat  tetapi bisa kalah dengan Daud yang bukan prajurit dan masih muda. Karena Daud datang dengan nama Tuhan maka hasilnya jauh lebih luar biasa.

Kalau Yohanes Surya hanya pintar saja, bisa saja mendapatkan emas olimpiade tetapi belum tentu ratusan emas bisa di dapat, dan juga belum tentu orang yang tidak menyukai Fisika, Matematika sangat menyukai pelajaran itu, dan belum tentu juga orang papua yang tidak naik kelas bisa dapat medali olimpiade.

Tuhan lagi mencari orang benar, kalau ada orang benar di keluarga kita, Dia ingin menolong keluarga kita, Tuhan lagi mencari orang benar yang ingin menolong sekolah, kampus, istansinya, kalau ada orang seperti itu, maka Dia ingin memakai untuk menolong sekolah, kampus, istansinya.

Tuhan lagi mencari orang benar yang ingin menolong kota, propinsi dan bangsa ini, dan kalau Ia menemukannya maka Ia ingin memakai untuk menolong kota, propinsi dan bangsa kita.

Bisa jadi yang selama ini terjadi kita hanya orang Kristen tetapi tidak sungguh-sungguh hidup benar sehingga tidak ada kemajuan, tidak ada berkat Tuhan dalam di institusi di mana kita bekerja, kita adalah orang Kristen yang terus hidup dalam dosa sehingga Tuhan tidak memakai kita untuk menjadi berkat yang begitu luas bagi institusi kita.

Kita bersyukur pernah ada pemimpin yang menunjukkan dirinya adalah orang benar, di Jakarta, Dan Jakarta mengalami kemajuan yang luar biasa walaupun dalam waktu yang singkat, dan mungkin inilah masa keemasannya, karena ada pemimpin yang benar yang berani menantang Preman tanah abang, pengusa PRJ, dan kemalasan birokrasi.

Maka maukah kita semua  terus hidup dalam kebenaran, punya suatu keinginan untuk menolong kota ini, maka saya yakin kalau kita semua mau lakukan itu, maka akan ada perubahan yayng signifgikan karena kita tidak bekerja sendiri, tetapi Tuhan yang bekerja melalui kita.

Hal yang kedua, yang selama ini juga terjadi banyak orang benar tetapi tidak punya visi yang besar untuk menolong kota atau bangsa ini tetapi hanya  bekerja untuk bisa hidup, kalaupun jadi berkat yang biasa-biasa saja, tidak perlu berpikir keras untuk memajukan kota.

Orang-orang seperti ini sangat banyak. Mereka ikut persekutuan hanya dengan tujuan Tuhan menolong hidup mereka, mereka ikut kebaktian dengan tujuan Tuhan memberkati hidup mereka. Maka walaupun mereka banyak jadi dosen, jadi guru, banyak di birokrat tetapi istansi itu tidak maju-maju, karena mereka hanya berpikir tentang diri sendiri. Tidak punya visi yang kuat untuk menolong kota atau bangsa ini.

Padahal Firman Tuhan katakan : Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu, berarti kalau di lihat dari konteksnya bahwa orang itu bukan hanya hidup benar tetapi punya visi yang besar untuk mempertahankan negeri ini. Nah inilah yang kurang karena banyak orang benar tetapi dirinya yang utama.

Banyak kan orang benar di birokrat tetapi kenapa tidak maju-maju karena tidak punya visi, hanya berpikir diri sendiri, tidak ingin memajukan kantor  tidak punya keinginan untuk menghasilkan suatu karya yang besar untuk menolong istansinya, tidak mau rugi/berkorban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun