Pada waktu sakit dan tidak ada uang maka akan semakin stress dan depresi walaupun masih ada Tuhan dalam hidup kita yang bisa menolong kita. Pada waktu menolong orang lain dengan berbagai berkat kita mulai perhitungan tetapi pada waktu di tolong oleh orang lain, maka kita bersyukur pada Tuhan
Sebenarnya dalam hidup ini kita mencari Tuhan atau mencari berkat Tuhan (uang). Kita berdoa untuk dekat Tuhan, atau kita berdoa agar bisa mendapatkan berkat yang banyak. Kita ke gereja untuk menemui Tuhan ataukah kita ke gereja untuk di berkati Tuhan.
Tanpa sadar dalam hidup ini kita melenceng dari Tuhan, Banyak orang yang tidak mencari Tuhan tetapi hanya mencari berkat Tuhan, sehingga kelihatan dalam hidupnya yang rakus, serakah dan kikir untuk membantu orang lain karena ia berpikir uanglah yang bisa menolong dia bukanlah Tuhan. Ia sudah kehilangan Tuhan dalam hidupnya
Uang itu adalah berkat yang di pakai Tuhan untuk menolong hidup kita, dia hanya berkat bukan Tuhan tetapi tanpa sadar sudah mengantikan Allah dalam hidup kita.
Tuhan berikan hikmat kepada kita untuk menata hidup kita melalui uang yang ada, tetapi ternyata hati kita melekat pada uang dan dialah yang menjadi Tuhan sehingga kalau tidak ada dia hati kita sangat gelisah.
Maka orang-orang seperti ini akan terus menumpuk kekayaannya, sudah ada tanah, terus membeli tanah sebagai asset, semakin banyak barang mas yang di miliki, terus menumpuk kekayaan padahal banyak orang disekitarnya yang hidup kelaparan dan ia hanya membantu seadanya padahal ia bisa lakukan lebih dari pada itu.
Maka pada orang-orang seperti ini Tuhan katakan dalam sebuah pepatah : lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah. Maka hati-hati, uang dan harta tidak boleh mengantikan Tuhan dalam hidup kita.
Saya bertemu dengan beberapa orang yang sangat kaya tetapi yang tetap mencintai Tuhan, hati mereka tidak melekat pada kekayaan tersebut.
Ada orang yang cukup kaya setiap bulan dia bisa memberikan persembahan 40%, karena dia sadar dia bisa hidup dengan 60% yang ada, lalu orang bertanya mengapa mau hidup seperti itu, bukankah kita juga butuh tabungan yang banyak untuk berjaga-jaga.
Lalu ia katakan : Kalau bisa hidup cukup mengapa mau hidup berlebih,Tuhan memberikan kita uang yang banyak untuk menjadi berkat bukan untuk di nikmati. Wah hebat sekali orang ini, hatinya tetap untuk Tuhan tidak pernah berubah.
Bahkan ada orang tertentu terkadang menghadapi kesulitan sampai titik terendah dalam hidupnya  ia tetap damai sejahtera, ia katakan : Walaupun sampai titik terendah dalam hidupku aku  tahu siapa Tuhanku. Tugasku hanya mencukupkan diri dengan apa yang ada. Tuhan bisa menolong saya bersyukur tetapi kalaupun tidak menolong saya sudah siap.