Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Iman Kemenangan Israel dan Joshua

26 Maret 2022   18:19 Diperbarui: 26 Maret 2022   18:22 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inipun sama dengan masalah yang dihadapi oleh bangsa Israel dalam perjalanan mereka. Mereka tahu Tuhan akan menyertai dan itu terjadi dalam pengalaman hidup mereka tetapi  sulit beriman pada waktu menghapi masalah hidup dan mati.

Pada waktu akan masuk ke tanah kanaan mereka mengirim 12 pengintai dan kedua belas pengintai ini melihat bangsa yang besar-besar / raksasa. Mereka takut menghadapi bangsa-bangsa tersebut, padahal mereka tahu Tuhan beserta mereka tetapi sulit beriman karena ini masalah hidup dan mati. 

Di Meribapun sama, tidak ada air, tahu Tuhan ada tetapi sulit beriman karena ini masalah hidup dan mati. Oleh karena itu saya sadar iman itu berarti siap mati untuk Tuhan. Kalau kita siap mati untuk Tuhan, bukan hanya siap dikelurakan dari pekerjaan maka kita mampu menghadapi masalah dalam tantangan dunia kerja, tetapi kalau tidak siap mati maka pasti akan menyerah karena akan selalu lihat pada diri kita. Siap mati untuk Tuhan itulah iman.

Karena itu dalam hidup ini jangan hanya mencari zona aman, pada waktu kita berusaha mencari zona aman maka tanpa sadar iblislah yang menjadi bapa kita. Banyak orang yang tidak mau bicara, tidak mau kritik, walaupun terjadi begitu banyak penyimpangan di depan matanya, maka  kemungkinan hidupnya akan aman.

Jadi sebenarnya dia bekerja hanya untuk dirinya, hanya agar dirinya aman  bukan untuk Tuhan. Tetapi kalau kita bekerja untuk Tuhan maka yakinkanlah diri kita bahwa kita tidak akan aman, tetapi dalam ketidakamanan itu Tuhan pelihara, ada damai sejahtera.

Teolog Deitrich Bonhoeffer seperti itu. Pada waktu paham Hitler berkembang di Jerman, dia sadar paham itu hanya berpusat pada manusia, tidak ada Allah dalam paham tersebut.

Maka walaupun dia sudah mengembalakan jemaat di London, hidupnya sudah aman tetapi ia merasa harus kembali ke Jerman dan membuat gerakan bawah tanah untuk menyadarkan orang-orang bahaya dari paham hitler  tersebut. Dan akhirnya di tangkap tetapi diselamatkan oleh kawan-kawannya dan di bawah ke Amerika.

Sampai Amerikapun sama, walaupun sudah melayani tetapi hatinya tetap terusik untuk kembali ke Jerman dan terus menjadi oposisi melalui gerakan bawah tanah. Akhirnya di tangkap, dipindahkan dari satu kamp konsentrasi ke kamp konsentrasi yang lain tetapi tetap melayani orang-orang di penjara termasuk para sipir penjara, sehingga banyak yang bertobat dan hidup benar. Bahkan dikatakan para sipir sampai perlu minta maaf pada waktu menutup pintu selnya, dan akhirnya ia harus mati martir karena terus menjadi garam dan terang.

Oleh karena itu kalau bekerja untuk Tuhan maka hati akan terusik pada waktu melihat adanya ketidak benaran tetapi kalau sampai hati tidak terusik lagi maka bisa jadi kita Anak Tuhan yang sudah menjadi milik iblis sehingga hanya ingin dirinya aman, bukan untuk memuliakan Tuhan lagi.

Dalam ayat 7-8 Musa secara pribadi memanggil Yosua dan berbicara kepada dia dan intinya meminta agar ia tetap kuat dan bersemangat : "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.

Mengapa Musa meminta Yosua agar tetap kuat dan bersemangat ? Karena Yosua inilah yang memimpin mereka, kalau pemimpinnya tidak kuat dan bersemangat maka pasti kepemimpinannya gagal.  Karena di manapun yang namanya pembaharuan butuh kekuatan dan semangat untuk mengerjakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun