Maka seharusnya kita yang sudah di selamatkan lewat kematian dan kebangkitan Yesus, Â mau hidup dalam keselamatan ini terus-menerus dengan hidup memuliakan Tuhan. Seperti Paulus katakan ay 2 "Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya".
Tetapi yang menjadi persoalan ada orang-orang tertentu yang tidak mau teguh berpegang pada injil itu sehingga  mudah meninggalkan Yesus.  Jadi dia tahu bahwa Yesus anak Allah, dia tahu bahwa Yesus itu mati dan bangkit untuk keslamatan manusia tetapi dia tidak mau menaklukan diri pada Injil itu.
Maka rasul Paulus minta untuk kita teguh berpegah pada Injil, dan dia menunjukan itu dalam hidupnya. Walaupun menghadapi akan berbagai penederitaan karena mengikut Tuhan tetapi Ia tidak pernah melepaskan Kristus. Rasul Paulus pernah berkata : Apakah mereka pelayan Kristus? aku berkata seperti orang gila aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.Â
Tetapi  akhir dari hidup dia, Paulus katakan : Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Dia sangat berpegang teguh pada Injil
Jelas Paulus lakukan semunya itu karena dia tahu Yesus bangkit, kalau Yesus tidak bangkit untuk apa Paulus rela menghadapi penderitaan yang berat seperti itu dengan terus memelihara imannya, lebih baik Paulus tetap menjadi penganiaya pengikut Kristus, tetap menjadi majelis Sanhedrin, itu jauh lebih agung dari pada hidupnya di buru-buru oleh orang Yahudi.
Bukankah ini juga di tunjukan oleh murid-murid Tuhan, mengapa sampai mau rela mati martir untuk Kristus, karena mereka tahu bahwa Dia sudah bangkit, maut sudah di kalahkan sehingga walaupun mereka harus mati dengan cara yang sangat mengerikan mereka siap untuk semuanya itu.
Petrus disalibkan secara terbalik, Matius dibunuh dengan pedang, Thomas ditusuk dengan tombak, Filipus disalibkan, Yakobus anak Zebedeus, dibunuh dengan pedang, hanya Yohanes mati secara biasa. Tetapi mereka semua memelihara iman, tidak takut pada penguasa karena mereka Tahu Yesus sudah bangkit.
Maka kalau kita tahu Yesus sudah bangkit, maut sudah di kalahkan maka kita mau hidup benar, memelihara iman sampai pada akhir hidupmu, dan tidak bisa di ganti oleh apapun. Hidup kita untuk memuliakan Tuhan, bukan hidup untuk harta, untuk harga dirimu dan untuk kekuasaan.
Jangan kita hanya beroreantasi pada uang. Kalau tidak uang maka tidak kerja, tetapi kalau ada uang kita giat untuk bekerja, tidak di berikan perjalanan dinas marah, tetapi di berikan perjalanan dinas pulangpun tidak mau kerja. Orieantasi hanya pada uang, bukan pada Tuhan.
Kita ingin mendapatkan jabatan yang tinggi supaya bisa berkuasa, di hormati, dan mendapatkan penghasilan yang banyak. Maka jelas ini menunjukan kita bukan hidup untuk Kristus tetapi kita hidup untuk kekuasaan, bukan hidup untuk melayani tetapi hidup untuk di hormati. Maka sebaiknya kita turun saja dari jabatan tersebut karena kalau tidak kekuasaan itu terus mengerogoti kita sehingga sudah saatnya kita turun, tetapi kita tidak mau turun.
 Maka kebangkitan Yesus seharusnya membuat kita sadar bahwa Dia Allah yang berkuasa atas maut sehingga hidup kita hanya kepada Dia saja, sehingga kalaupun kita mati karena menegakan kebenaran maka maut tidak berkuasa atas kita.