Mohon tunggu...
Senja Wijaya
Senja Wijaya Mohon Tunggu... -

segala perkara dapat kutangguhkan didalam Dia yg memberi kekuatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menatap Masa Depan

14 November 2014   03:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:51 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rintik air yang turun dari langit bagai cambuk yang mencabik

meringkik kesakitan berbenturan dengan seng-seng berkarat atap rumah

malam semakin larut meninggalkan senja termangu digilas waktu

berlalu bagai gendang bertalu

dikaki bukit ku semayamkan diri, menghindari kebisingan kota yang menderu seolah selalu terjaga

termangu aku menatap kelam malam, tanpa bintang tanpa bulan, gelap. hanya sedikit terang dari kejauhan.

ragu...

apakah masa depanku begitu...?

setelah beribu-ribu waktu berlalu tak kutemui juga asa tuk berlabuh

bagai pengembara tak tau arah.

diam ku termangu, hanya berserah pada Tuhanku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun