Mohon tunggu...
Gema AisyiyahMasruri
Gema AisyiyahMasruri Mohon Tunggu... Lainnya - Alumni Mahasiswa

Penulis yang menyukai aroma hujan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Xturismo: Motor Jepang yang Bisa Terbang

13 Desember 2023   11:13 Diperbarui: 13 Desember 2023   11:21 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kita sedang berada di lapangan untuk mengikuti konser dari band maupun penyanyi favorit kita. Atau, ketika sedang duduk bosan di dalam mobil di tengah kemacetan, maupun saat sedang menghadiri sebuah acara, bukan tidak mungkin kita melihat sebuah perangkat yang terbang.

Perangkat tersebut akan merekam segala aktivitas melalui kamera, bahkan bisa disiarkan secara langsung. Perangkat tersebut dikenal dengan Drone. Drone ini memudahkan bagi kameramen untuk menunjukkan kondisi terkini sementara pembawa acara menyampaikan detail informasi yang dibutuhkan. Selain itu, Drone juga sering digunakan juga untuk sekadar menunjukkan keindahan alam yang tidak bisa dijangkau manusia secara manual, maupun kamera biasa khususnya untuk jarak yang jauh lebih luas.

Maka, kita pun sudah terbiasa mendengar suara mesin ketika perangkat tersebut sedang terbang di sekitar kita, dengan 4 baling-baling yang berputar menyeimbangkan perangkat tersebut.

Tapi, pernahkah terbayangkan, bahwa yang terbang bukan lagi drone, melainkan sebuah motor?

Motor terbang, atau yang disebut sebagai hoverbike, mungkin terdengar tidak asing bagi para gamer, pecinta Star Wars, maupun seseorang yang sangat antusias dengan teknologi, dimana sebuah kendaraan roda dua bisa melaju dengan cepat tanpa harus menyentuh tanah. Akan tetapi, bagi orang awam, hal ini mungkin termasuk hal yang baru.

Respons yang muncul bisanya adalah antusias untuk mengetahui lebih lanjut, bagaimana teknologi semakin canggih bisa mempercepat datangnya bantuan maupun permasalahan terkait. Tapi, tidak jarang juga yang akan merasa skeptis dan kurang yakin akan hal tersebut. Hal itu adalah wajar, mengingat teknologi terbaru terdengar sangat awam dan mustahil jika benar-benar ada, sampai dilihat secara langsung di lapangan.

Hoverbike

Hoverbike, drone, atau sepeda motor terbang bukanlah penemuan baru di bidang transportasi. Sebab, pada bulan Agustus-September 2014 yang lalu, hoverbike ini telah dilakukan uji coba, meskipun baru menggunakan remote control, seperti mengendalikan drone. Temuan ini dirintis dan dikembangkan oleh Chris Molley, yang tinggal di dan menetap di Sydney.

Chris menjelaskan, alasan dia menciptakan alat tersebut untuk menggabungkan antara mesin sepeda motor biasa dengan mode transportasi helikopter.

Transportasi ini pun diciptakan karena memiliki tujuan yang cukup serius, diantaranya adalah:

  • Penanggulangan Bencana

Alat transportasi ini ditujukan untuk mendatangi lokasi bencana yang terpencil, tidak bisa dijangkau helikopter, dan tantangan sebagainya.

Tujuannya selain untuk mendata kondisi terkini dari daerah yang mengalami bencana, bisa juga mengirim obat-obatan serta bantuan darurat sebelum bantuan yang lebih memadai datang.

Selain itu, transportasi ini juga bisa mengantarkan dokter, tim penyelamat untuk membantu para korban yang terkena dan membutuhkan bantuan segera.

  • Penelitian

Terkadang, ada beberapa bahan penelitian yang dibutuhkan, tidak bisa didapatkan langsung oleh manusia. Hal ini dipengaruhi oleh faktor ketinggian, jarak, dan risiko keamanan yang harus dihadapi. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi penelitian juga berpengaruh.

Oleh sebab itu, hoverbike yang dikendalikan dengan remote control bisa digunakan untuk mengambil sampel yang dibutuhkan, dengan sistem penyimpanan dan juga teknologi yang mampu mengambil sampel, seperti yang biasa ditemui peneliti bawah laut.

Selain itu, hoverbike yang dikendarai langsung oleh manusia, bisa digunakan untuk menjelajahi suatu lokasi yang cukup sempit dan menantang, dimana kendaraan biasa akan kesulitan melewati medan tersebut untuk sampai ke lokasi penelitian.

  • Pengiriman Kargo,

Hoverbike yang dikembangkan ini tidak melulu harus bisa dikendarai langsung oleh manusia. Transportasi yang dikendalikan dengan remote control ini bisa mempercepat pengiriman barang, tentunya dengan beberapa perhitungan jarak control terhadap pengendalian transportasi tersebut. Atau, ketika mobil membawa barang tidak bisa melewati gang-gang yang biasa ditemui di Indonesia, alat ini bisa dimanfaatkan untuk mengirimkan barang.

  • Misi Penyelamatan

Seperti yang kita tahu, transportasi seperti helikopter butuh lahan yang cukup luas untuk pendaratan, dan hal ini akan menjadi tantangan apabila bantuan yang dibutuhkan berada pada area yang sempit, dan cukup terpencil. Maka dari itu, dibutuhkan transportasi yang jauh lebih mobile untuk mempercepat proses penyelamatan.

Xturismo

Sekarang kita mengenal Xturismo, sebuah hoverbike hibrid antara gas dan listrik yang dikabarkan akan meluncur pada tahun 2025 mendatang. AERWINS teknologi juga menyampaikan, bahwa transportasi ini akan di desain dan dikembangkan bersama dengan Kawasaki motor.

Xturismo ini sendiri dikembangkan oleh Shuhei Komatsu, seorang yang menyukai film Star Wars. Beliau menjelaskan bahwa ia sangat tertarik untuk memiliki transportasi yang ada di dalam film tersebut, dan ingin mewujudkan mimpi itu ketika sudah dewasa.

Bahkan, Komatsu dan AERWINS sudah menunjukkan kepada media, yaitu sebuah demonstrasi yang disiarkan secara langsung di Coleman A. Young International Airport, Amerika Serikat.

Berdasarkan dari apa yang dijelaskan oleh Komatsu, perusahaan berencana untuk menjual versi yang lebih kecil ketimbang apa yang kita lihat sekarang pada demonstrasinya, dengan perkiraan harga sekitar $777,000 atau sekitar Rp11,6 miliar. Beliau juga menyampaikan akan menurunkan harga hoverbike ini menjadi sekitar $50,000 atau Rp749,5 juta saja.

Seperti Tesla, warga sipil yang membelinya kebanyakan memiliki tujuan awal untuk rekreasi, hiburan, dan koleksi. Kemudian nanti akan berpindah sebagai transportasi yang lebih aman, nyaman, dan efektif terutama untuk kondisi yang memang cocok dengan transportasi tersebut.

Sementara itu, pihak pemerintahan akan menggunakan transportasi ini untuk kepentingan hukum dan pemeriksaan infrastruktur. Komatsu pun mengatakan, bahwa ia berharap orang-orang akan menggunakan kendaraan ini untuk transportasi sehari-hari di masa depan.

Sampai saat ini, kita masih bisa mengikuti perkembangan dari Xurismo ini, dan mengetahui tujuan dari pengembangan teknologi bidang transportasi untuk kebutuhan masyarakat secara luas.

Penutup

Jika kita bayangkan, pasti rasanya menyenangkan sekali jika bisa memiliki dan mengendarai kendaraan ini. Rasanya, seperti masalah kemacetan di jalanan bisa diatasi, dimana hanya transportasi umum saja yang memenuhi jalanan aspal. Sementara pengendara hoverbike akan melintas di atas.

Meskipun begitu, dibutuhkan kesadaran yang tinggi ketika mengendarai hoverbike ini, agar tidak salah dan tidak tepat guna. Selain itu, diperlukan juga rambu-rambu lalu lintas bagi pengendara, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Atau, akan kah di masa depan tetap terjadi kemacetan, namun dengan versi yang lebih 'maju'?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun