Mohon tunggu...
SENIWATI
SENIWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan takut gagal,takutlah tidak pernah mencoba,Berani bermimpi,gigihlah meraihnya Jadilah seseorang yang selalu bermanfaat untuk orang lain,bangun kolaborasi ,kreatifitas dan inovasi,kesuksesan menunggumu dimasa depan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Disusun oleh Seniwati,S.Pd.I CGP Angkatan 10 Kabupaten Rokan Hulu

28 Mei 2024   23:59 Diperbarui: 29 Mei 2024   00:28 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koneksi Antar Materi Modul 1.4

Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara

Menurut KHD,Tujuan pendidikan adalah Menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat

KHD menjelaskan bahwa pendidikan hendaknya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman siswa sehingga pendidikan tidak bersifat statis tetapi dinamis,Gagasan KHD terkait Semboyan Ing NgarSO sung tulodo,Ing Madyo Mangun Karso ,Tut wuri Handayani tidak hanya merupakan slogan dan kata kata indah semata namun bertujuan untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter profil pelajar pancasila

Nilai dan peran guru penggerak

Dari pernyataan KHD tersebut seorang guru harus mempunyai nilai dan menjalankan perannya agar mampu memotivasi muridnya menuju kebahagiaan setinggi-tingginya melalui proses pembelajaran 

Nilai-nilai Guru penggerak

  • Berpihak pada murid
  • Mandiri
  • Kreatif
  • Reflektif
  • Inovatif
  • Kolaboratif

Peran guru penggerak

  • Menjadi pemimpin pembelajaran
  • Menjadi Coach bagi guru lain
  • Mendorong kolaborasi
  • Mewujudkan kepemimpinan murid 
  • Menggerakkan komunitas praktisi

VISI GURU PENGGERAK 

Dalam mewujudkan suatu perubahan diperlukan Visi dan langkah-langkah yang tepat dalam pelaksanaannya .Visi akan terwujud jika terdapat kerjasama dengan semua warga sekolah. oleh karena itu diperlukan langkah konkret dengan menggunakan metode inquiry apresiatif dengan tahapan BAGJA 

5 TAHAPAN BAGJA 

Define

Buat pertanyaan utama

Discover

Ambil pelajaran

Dream

 Gali mimpi bersama

Design

Jabarkan rencana

Deliver

Atur eksekusi

BUDAYA POSITIF 

Dari tahapan BAGJA Tersebut akan muncul pembiasaan-pembiasaan positif yang dikenal dengan budaya positif. budaya positif ini akan menimbulkan rasa aman dan nyaman pada murid dalam proses pembelajaran. Budaya positif juga mendorong murid untuk mampu berpikir, bertindak dan mencipta dengan Merdeka Mandiri dan bertanggung jawab

 Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah anda pelajari di modul 1.4? ini, yaitu: disiplin positif teori kontrol teori motivasi hukuman dan penghargaan posisi kontrol guru kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk anda dan di luar dugaan? 

1.Disiplin positif

  • Memiliki motivasi instrinsik
  • Dampak jangka panjang
  • Tidak terpengaruh hukuman/penghargaan
  • meyakini nilai kebajikan

2.Nilai kebajikan dan keyakinan Kelas

    Tujuan ini mengacu pada nilai-nilai atau prinsip mulia yang dianut seseorang

3.Posisi kontrol

  •  pemberi hukuman
  •  Pembuat rasa bersalah
  •  Teman
  •  Pemantau
  •  Manager

4.Kebutuhan dasar manusia

  • Bertahan hidup
  •  Kasih sayang dan rasa diterima
  •  Penguasaan
  •  Kebebasan
  •  Kesenangan

5. Keyakinan kelas

Guru berperan dalam mewujudkan terbentuknya keyakinan sekolah/kelas dengan adanya kesepakatan antara guru dan murid.

Keyakinan  kelas berupa pernyataan universal  yang mudah diingat,dipahami dan harus diterapkan dalam lingkungan sekolah

 6.Segitiga restitusi

 Menstabilkan identitas

 Validasi tindakan yang salah

 Menanyakan keyakinan

Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda Setelah mempelajari modul ini?

Setelah mempelajari modul ini saya menyadari posisi kontrol yang selama ini saya lakukan adalah sebagai penghukum dan pemantau itu tidak tepat ,yang tepat dilakukan ketika menemukan siswa yang bermasalah ialah menempatkan diri pada posisi manager dengan menggunakan segitiga restitusi dalam proses penyelesaiannya,dengan begitu siswa akan memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya untuk menjadikannya seseorang yang lebih bertanggung jawab dan memiliki budaya positif dalam jangka panjang.selain itu juga saya menjadi guru yang lebih sabar dan dapat menahan emosi ketika siswa melakukan tindakan yang tidak disiplin karena saya mengetahui bahwa ketika anak berbuat salah ternyata ada kenbutuhan dasarnya yang tidak terpenuhi. 

Pengalaman seperti apakah yang pernah anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam Modul budaya positif baik di lingkup kelas maupun sekolah anda? 

Dalam melakukan posisi kontrol sebagai manajer, terkadang sikap saya berbenturan dengan rekan guru yang lain yang merasa bahwa posisi penghukum adalah langkah yang paling baik dalam membentuk budaya disiplin positif sehingga saya harus melangkah lebih hati-hati dan memberi contoh terlebih dahulu kepada rekan-rekan guru dalam menerapkan posisi kontrol sebagai manajer

Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?  

 Saya merasa tertantang untuk mengimplementasikan posisi kontrol sebagai seorang manajer dalam melakukan segitiga restitusi, karena dengan menerapkan diri sebagai manajer guru memberikan kesempatan kepada murid untuk mempertanggungjawabkan perilaku dan mendukung murid dalam menemukan solusi atas permasalahan yang telah dilakukan 

Menurut anda terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?

Hal baik yang sudah ada di lingkungan kelas dan sekolah saya adalah sudah mulai munculnya motivasi internal pada murid untuk melaksanakan  budaya positif sesuai dengan nilai -nilai kebajikan yang diyakini .Adapun yang perlu diperbaiki adalah posisi kontrol seorang guru yang selama ini cenderung sebagai penghukum dan pembuat rasa bersalah menuju posisi kontrol sebagai manajer 

Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering anda pakai, dan bagaimana perasaan anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi Apa yang anda pakai dan bagaimana perasaan anda sekarang? Apa perbedaannya?

Sebelumnya, saya sering menggunakan posisi kontrol sebagai penghukum dan pemantau saat itu, saya merasa sudah benar dengan tindakan yang saya berikan kepada murid saya walaupun hasilnya kurang memuaskan.

Setelah mempelajari modul ini, saya mencoba posisi kontrol sebagai manajer saya merasa senang saat murid saya mampu mengatasi masalahnya dan menunjukkan rasa tanggung jawab saat memperbaiki kesalahan

Sebelum mempelajari modul pernahkah anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid anda? jika Iya tahap mana yang anda praktekkan Dan bagaimana anda mempraktekkannya?

Sebelumnya saya telah menggunakan segitiga restitusi ini, tetapi tidak menggunakan tahapan yang utuh dalam penerapannya.saya sering menggunakan tahap 1 yaitu menstabilkan identitas  dengan” mengatakan setiap orang pasti pernah berbuat salah”,dan tahap 2 yaitu memvalidasi tindakan yang salah dengan ucapan “yang kamu lakukan itu salah atau tidak?

 Ketika saya sudah berhasil meminta murid untuk mengakui kesalahannya,saya akan meminta murid saya untuk mencari solusi sendiri yang tepat dan seimbang atas kesalahan yang telah dilakukannya,terkadang saya yang menyampaikan apa yang harus dilakukan murid selanjutnya,tahap 3 ini yang terkadang belum saya lakukan 

Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam Modul ini adakah hal-hal yang menurut anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?

Hal lain yang menurut saya penting untuk menciptakan budaya positif adalah kerjasama yang baik /kolaborasi antar semua warga sekolah dan juga orang tua murid,agar budaya positif ini jangan hanya dilakukan disekolah  saja namun juga dirumah,agar menjadi suatu kebiasaan /karakter saat berada dilingkungan  sekolah ataupun dirumah,sebagaimana pepatah mengatakan alah bisa karena biasa,licin jalan karena dilalui,maka budaya positif akan melekat terpatri didalam diri murid kita,karena terlatih dirumah dan disekolah.kerjasama warga sekolah dalam mewujudkan nilai kebajikan diperlukan agar dapat membangun budaya positif disekolah.  

Rancangan Tindakan Untuk Aksi Nyata 

Modul 1.4 Budaya Positif 

Nama Peserta: Seniwati,S.Pd.I 

Latar belakang

Pendidikan karakter bangsa Indonesia yakni profil pelajar Pancasila. dalam upayanya perlu diterapkan adanya perubahan budaya sekolah. perubahan ini dengan membiasakan terhadap hal-hal yang positif. begitu pula disiplin positif yang dilakukan di sekolah hingga membentuk budaya positif

 Tujuan 

 Menanggapi keyakinan/nilai kebajikan pada diri murid baik di kelas/di sekolah

 berkolaborasi bersama rekan sejawat untuk dapat mengontrol posisinya sebagai Among

 berkolaborasi bersama rekan untuk melakukan restitusi sebagai salah satu upaya menanamkan disiplin positif

Tolak ukur

Terbentuknya keyakinan kelas hasil kesepakatan para murid

 terbentuknya keyakinan sekolah

 Guru mengetahui 5 kebutuhan dasar manusia

 Guru mengetahui posisi kontrol sebagai among

 Guru Mengetahui kegiatan restitusi

Linimasa tindakan yang akan dilakukan

Tanggal 27 mei- 31 mei 2024

 menyusun keyakinan kelas dan menerapkan posisi

 kontrol sebagai manajer 

 Tanggal 31 Mei- 6 Juni 2024 melakukan sosialisasi

 mengenai budaya Kepada rekan sejawat disekolah secara luring

Dukungan yang dibutuhkan

Melalui kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan pihak sekolah akan   

 memperoleh dukungan berupa: 

 Sarana dan prasarana

 Waktu

 Komitmen bersama rekan sejawat dan murid

TERIMAKASIH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun