Mohon tunggu...
Seni Legyanthi
Seni Legyanthi Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa

Mahasiswa Jurusan Manajemen Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pompanisasi: Solusi Kekeringan dan Kesejahteraan Desa Deng

2 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 1 Januari 2025   12:49 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di balik keindahan sawah yang terbentang luas di Kabupaten Aceh Utara, terdapat cerita yang sering terabaikan—kisah para petani yang kini bergulat dengan kekeringan berkepanjangan. Setiap musim tanam, mereka harus menghadapi ancaman dari musim yang semakin tidak menentu. Namun, di Desa Deng, di tengah tantangan tersebut, sebuah solusi inovatif muncul untuk mengatasi masalah kekeringan yang mengancam ketahanan pangan.

Desa Deng, yang terletak di wilayah Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, merupakan salah satu desa yang turut mengalami dampak dari pembangunan bendungan irigasi Krueng Pasee di Kabupaten Aceh Utara. Petani sawah menghadapi kesulitan dalam mengelola lahan mereka. Lahan sawah di Desa Deng menjadi lahan sawah tadah hujan, yaitu lahan yang sumber airnya berasal dari hujan, sehingga ketersediaan air tergantung pada curah hujan. Petani hanya mengandalkan air hujan untuk pengairan sawah, yang dikelola mengikuti siklus musim hujan. Pada saat curah hujan tinggi di akhir tahun, petani Desa Deng juga harus menghadapi risiko banjir kiriman dari kecamatan tetangga, yang dapat menyebabkan kerugian akibat tanaman padi yang terendam banjir.

Peran Dana Desa

Namun, meski kondisi alam semakin sulit, masyarakat Desa Deng tidak menyerah. Yulinarmansyah, Kepala Desa Deng, menjelaskan, "Kami tidak bisa menunggu selamanya hingga proyek bendungan selesai, sementara petani kami semakin kesulitan. Dana Desa yang kami manfaatkan untuk membangun sistem pompanisasi ini adalah upaya konkret untuk memberikan solusi langsung." Berangkat dari permasalahan yang dihadapi Desa Deng, Pemerintah Desa Deng tidak ingin berpangku tangan menunggu hingga proyek pembangunan bendungan irigasi Krueng Pasee selesai, sementara produksi pertanian terus menurun hingga mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Desa Deng memanfaatkan Dana Desa sebagai sumber pendanaan yang tepat.

Dana Desa hadir sebagai solusi konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Secara keseluruhan, Dana Desa berfungsi sebagai instrumen yang memberi desa sumber daya finansial untuk mengatasi masalah spesifik, memfasilitasi pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dana Desa merupakan program pemerintah pusat yang dialokasikan langsung ke desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, mengurangi kesenjangan pembangunan, serta memberdayakan masyarakat desa. Dana ini menjadi angin segar bagi desa-desa di Indonesia, terutama dalam mengatasi berbagai permasalahan yang sering muncul di tingkat lokal.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Dana Desa sangat penting:

  1. Desentralisasi Fiskal: Dana Desa merupakan bentuk desentralisasi fiskal yang memberikan otonomi kepada desa dalam mengelola keuangannya sendiri. Hal ini memungkinkan desa untuk lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakatnya.
  2. Pembangunan Infrastruktur: Dana Desa digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur dasar seperti jalan desa, jembatan, irigasi, dan fasilitas umum lainnya. Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
  3. Pemberdayaan Masyarakat: Dana Desa juga digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya yang ada dan menciptakan lapangan kerja.
  4. Pengentasan Kemiskinan: Dana Desa diarahkan untuk mengurangi angka kemiskinan di desa melalui berbagai program seperti bantuan langsung tunai, program keluarga harapan, dan program padat karya.
  5. Pelestarian Budaya dan Lingkungan: Dana Desa juga dapat digunakan untuk melestarikan budaya dan lingkungan, seperti pembangunan rumah adat, revitalisasi kawasan wisata desa, dan program penghijauan.

Inovasi Program Pompanisasi

Kekeringan yang telah melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dalam tiga tahun terakhir telah menjadi momok menakutkan bagi para petani. Kekeringan yang mengancam lahan sawah tidak hanya berdampak pada hasil pertanian, tetapi juga ketahanan pangan masyarakat desa. Kekeringan ini dipengaruhi oleh pembangunan bendungan irigasi Krueng Pasee di Kabupaten Aceh Utara. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara, sekitar 8.900 hektare sawah bergantung pada air dari sungai Krueng Pasee.

Pompanisasi merupakan upaya yang dilakukan Pemerintah Desa Deng bersama Pendamping Desa untuk mengatasi permasalahan kekeringan. Sistem pompanisasi memompa air dari sungai Krueng Keureutoe yang terletak 856 meter dari sungai menuju lahan pertanian masyarakat Desa Deng. Kegiatan pembangunan pompanisasi ini dikerjakan dengan menggunakan anggaran Dana Desa tahun 2024. Program Ketahanan Pangan ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan air irigasi saat musim tanam padi, sehingga para petani dapat menjalankan kegiatan pertanian secara optimal. Dengan demikian, produksi pertanian dapat meningkat, dan kesejahteraan masyarakat dapat terdongkrak.

Pompanisasi di Desa Deng melibatkan partisipasi aktif masyarakat yang bekerja sama dengan pendamping desa untuk memastikan bahwa instalasi pompa berjalan efektif. Masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan dan pemeliharaan sistem ini, yang diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain.

Keunggulan Pompanisasi

Pompanisasi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem irigasi tradisional. Pertama, pompanisasi dapat menjangkau lahan-lahan yang sulit dijangkau oleh sistem irigasi gravitasi. Kedua, pompanisasi dapat mengoptimalkan penggunaan air, karena air dapat dialirkan secara langsung ke lahan yang membutuhkan. Ketiga, pompanisasi dapat meningkatkan efisiensi irigasi, sehingga mengurangi kehilangan air akibat evaporasi dan infiltrasi.

Dampak Positif Pompanisasi

Proyek pompanisasi di Desa Deng diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Beberapa dampak positif yang dapat diharapkan antara lain:

  1. Meningkatkan produksi pertanian: Dengan ketersediaan air yang cukup, para petani dapat meningkatkan produksi pertanian baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
  2. Menjaga kesuburan tanah: Air irigasi menjaga suhu dan kelembaban tanah sehingga tanah tetap subur.
  3. Mengurangi risiko kekeringan: Irigasi memastikan ketersediaan air bagi tanaman, mengurangi dampak negatif kekeringan seperti gagal panen.
  4. Memperbaiki kualitas tanah: Irigasi membantu memperbaiki kualitas tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan.
  5. Mencegah erosi tanah: Irigasi membantu mencegah erosi tanah.
  6. Membantu diversifikasi produksi tanaman: Irigasi memungkinkan petani untuk diversifikasi produksi tanaman, yang dapat meningkatkan pendapatan.
  7. Meningkatkan kesejahteraan petani: Peningkatan produksi pertanian akan mengangkat kesejahteraan petani.
  8. Meningkatkan ketahanan pangan: Peningkatan produksi pertanian berkontribusi pada ketahanan pangan tingkat desa dan swasembada pangan nasional.
  9. Menciptakan lapangan kerja: Pembangunan dan pengelolaan sistem pompanisasi menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan perekonomian desa.
  10. Melestarikan lingkungan: Pompanisasi yang efisien dapat membantu melestarikan lingkungan dengan mengontrol penggunaan air secara bijak.

Kesimpulan

Kini, seberkas harapan bagi petani mulai terlihat dengan adanya proyek pompanisasi yang bersumber dari Dana Desa tahun 2024. Pembangunan pompanisasi di Desa Deng merupakan langkah tepat untuk mengatasi permasalahan kekeringan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan program ini membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, serta pemanfaatan Dana Desa secara tepat, kita dapat mengatasi tantangan besar seperti kekeringan. Program ini tidak hanya soal menyelamatkan sawah dan meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga tentang mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun