Konsep kecerdasan emosi yang dikembangkan oleh Daniel Goleman memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan kecerdasan emosi anak usia dini. Literatur yang dianalisis mengungkapkan bahwa anak-anak yang dibimbing dalam pengembangan kecerdasan emosinya cenderung menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam mengenali,memahami,dan mengelola emosi mereka sendiri serta emosi orang lain.selain itu penerapan teori Goleman dalam lingkungan pendidikan dan keluarga teerbukti meningkatkan keterampilan sosial, Empati,dan kemampuan untuk membangun hubungan yang positif.
Definisi mengenai kecerdasan sangatlah beragam,ada memiliki pandangan bahwa kecerdasan adalah berupa faktor tunggal atau juga pernyataan yang mengatakan kecerdasan adalah faktor multiple.Bahkan ada yang menganggap IQ lebih penting dari El dalam capaian sukses seseorang.Â
Hasil penelitian dan sumber yang membahas tentang teori kecerdasan emosi menurut Daniel Goleman:
1.Kecerdasan Emosional dalam Perspektif Daniel Goleman,Penelitian ini menganalisis buku Emotional intelligence oleh Daniel Goleman.Dalam buku ini,Goleman mengklasifikasikan kecerdasan emosional menjadi lima komponen penting:Kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.
2.Mengenal Konsep Daniel Goleman dan Pemikirannya dalam Kecerdasan Emosi, Penelitian ini menggunakan pendekatan content analysis untuk menggali konsep kecerdasan emosional yang digagas oleh Daniel Goleman.
ada beberapa dasar kemampuan utama yang menggambar  kecerdasan emosi,yaitu sebagai berikut:
1. Kenali emosi sendiri,Mengenali emosi adalah kemampuan untuk mengenali emosi ketika itu terjadi:
a.Pengelolaan emosi, kemampuan individu untuk mengelola emosi secara tepat atau selaras.
b.Motivasi diri,dorangan untuk mengendalikan dan motivasi positif dalam emosi.
c.Mengenali emosi, kemampuan ngenalin emosi orang lain juga dikenal sebagai Empati.
2. Ciri-ciri kecerdasan Emosi Tinggi dan Rendah menurut Goleman (1995) mengemukakan karakteristik individu memiliki kecerdasan emosi yang tinggi dan rendah:
a. kecerdasan emosi tinggi yaitu,mampu mengendalikan perasaan marah.
b. Kecerdasan emosi rendah yaitu, bertidak mengikuti perasaan tanpa memikirkan akibatnya.
3. Dasar Kecerdasan Emosional menurut Daniel Goleman dasar kecerdasan Emosional terdapat 5 dasar kecerdasan emosional:
a. Kesadaran Diri,mengetahui apa yang dirasakan pada suatu saat,dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri.
b. Pengaturan Diri,menangani emosi sehingga berdampak positif.
c. Motivasi,bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.
d. Empati,mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
e. Keterampilan Sosial,menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain,dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial.
4.Tahapan Perkembangan Emosi Anak Usia Dini
1. Usia 0-6 Bulan
Bayi mampu memperlihatkan emosi seperti senyuman pada beberapa minggu setelah kelahiran dan melakukan komunikasi nonverbal dengan orang tuanya.
2. Usia 6-8 Bulan
Bayi mulai mengenal dan tertarik dengan orang-orang,benda-benda dan tempat disekelilinginya.
3. Usia 9-12 BulanÂ
Bayi mulai memahami bahwa dia berbagi emosi dengan orang lain yang akan memperkuat ikatan emosionalnya.
4. Usia 1-3 Tahun
Anak mulai senang bertemu dengan anak-anak lainnya,mulai membangkang serta pada masa ini mengembangkan emosi menjadi sarana yang penting dalam mencegah anak-anak frustasi atau marah-marah.
Berdasarkan teori Goleman,kecerdasan emosi terdiri dari lima komponen utama:
kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.Analisis dari berbagai literatur menunjukkan bahwa program pendidikan yang berfokus pada pengembangan komponen ini pada anak usia dini efektif dalam membantu anak-anak mengembangkan keterampilan emosional dan sosial yang penting. Studi juga menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima pendidikan Kecerdasan emosi cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan teman sebaya dan guru, lebih tahan terhadap stres,dan memiliki tingkat agresivitas yang lebih rendah.Dengan demikian,hasil penelitian ini mendukung teori Goleman dan memperkuat argumen bahwa pengembangan kecerdasan emosi sejak dini memiliki dampak jangka panjang yang positif pada perkembangan keseluruhan anak.
Literatur yang dianalisis menunjukkan bahwa intervensi berbasis teori kecerdasan emosi Goleman,seperti program pendidikan sosial-emosional di sekolah, pelatihan pengelolaan emosi,dan pembelajaran berbasis permainan,secara signifikan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenali dan mengelola emosi mereka sendiri.
Temuan ini menguatkan argumen bahwa penerapan teori Goleman dalam pendidikan anak usia dini tidak hanya relevan tetapi juga esensial dalam membentuk individu yang seimbang secara emosional dan sosial,serta siap menghadapi tantangan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H