Mohon tunggu...
Seneng Utami
Seneng Utami Mohon Tunggu... lainnya -

an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Indahnya Masa-masa Pembentukan Jati Diri di Usia Remaja

15 Desember 2018   09:16 Diperbarui: 15 Desember 2018   09:32 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menyebut sederhana karena berdasarkan pengalaman pribadi dulu saya pernah gila dengan penampakan luar, mulai dari rebonding rambut, beli kosmetik hingga high-heel tapi kok bukan jaminan seseorang yang disukai mau lengket ke hati ini ... Hehe , usai itulah hingga sekarang saya memilih menjadi orang dengan penampilan biasa saja apa adanya. Ternyata kesederhanaan membuat kita merasa lebih nyaman tanpa baper melihat gaya teman yang kelahatan wahhhh...

Jadi orang yang tidak silau sama status

Remaja mudah baper itu wajar sekali. Yang jomblo baper sama yang lagi couple- an. Yang tau temannya jadi PNS dibaperin- terus minder, lanjut malu menampakkan diri mengingat pekerjaanya sendiri terkesan biasa- biasa saja (menurutnya). Lihat temannya punya sepeda motor baru dibaperin... 

Selama kita masih jadi orang yang baperan tandanya kita belum kuat mental. Biarkan yang lainnya sudah punya duluan, yang paling penting kita fokus dengan apa yang bisa kita kerjakan dan apa yang bisa kita kembangkan. Jadi tidak perlu membatasi diri. Tinggi rendahnya seseorang bukan dari status atau jabatannya, tinggi rendahnya seseorang terletak bagaimana ia bisa menghargai dirinya dan menghargai orang lain. So, kita harus percaya diri sama diri kita sendiri bahwa dengan usaha yang gigih cepat atau lambat kita pun bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.

Terima baik penilaian orang lain terhadap kita

Berikut ini misalnya beberapa komentar yang pernah saya terima dari pertemanan; "kamu kerja cukup tabungannya dulu baru pindah jangan pecicilan tanpa punya tujuan neng...., eh kamu jangan gonta- ganti poto profil dong poto profil itu menunjukkan karaktermu, berarti kalau gonta- ganti kamunya masih nggak stabil dong..., oke lanjutkan mata kamu dengan pancaran yang bersinar seperti itu ya terus kalau galau nggak usah diumumkan ke sosmed..., mbak'e keren tinggal nunggu titik didihnya (kayak rebus air aja)..., duh kamuuu neng kok bisa begitu... ! (terkaget- kaget + sesak nafas)"

Apapun komentarnya kita terima saja. Komen- komen itu akan selalu datang dengan sendirinya dari orang sekitar, entah sepenuhnya benar atau salah dari apa yang mereka katakan yang utama kita mau meresponnya dengan baik dan bijak. Mau didengar enak atau tidak, komentar dari orang lain bisa digunakan sebagai refleksi diri. Maka dari itu kita sebaiknya melakukan komunikasi internal (batin) sebagai sebuah kebiasaan supaya kita selalu lebih tahu tentang siapa diri kita yang sebenarnya...

Berhasil menjadi pribadi yang berbeda

Pembentukan jati diri yang indah akan didapat sesuai berhasilnya kita membentuk "prespektif" tentang semesta alam versi kita. Antara semesta alam dan sang pencipta semesta. Mengetahui untuk apa kita hidup dan diciptakan. Tidak haus dipuji sebagai manusia dengan sebutan pintar melainkan cukup ingin menjadi pribadi yang lebih mengerti tanpa haus pencitraan. 

Pembentukkan jati diri yang indah itu apabila yang lainnya bernilaikan lima, kita bisa menjadi lima plus (+). Bisa mengartikan makna kaya yang sebenarnya, dimana kekayaan sejati itu adalah kebaikan apa yang bisa kita lakukan bukan seberapa banyak kekayaan yang kita kumpulkan. Tak beda dengan kecantikan sejati yang berada di dalam bukan di luar.

Menurut saya masa- masa pembentukkan jati diri diusia remaja itu indah jika kita mau merasakannya. Suka dukanya banyak sekali demi kita bisa menjadi pribadi yang stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun