Prioritas vs Popularitas
Prioritas menurut saya, satu hal yang sangat penting untuk ditangani lebih dulu, yang nyata- nyata ada di depan mata. Kalau sekiranya ada permasalahannya, ya kita harus mempertanggung jawabakannya dengan sepenuh hati dengan mencari solusinya. Ada sebagian masalah yang kita tak mampu tangani sendiri, lalu kita butuh bantuan orang lain. Dan ada kalanya pula masalah besar kita cuma berujung digantung pasrah kepada Tuhan.
Jika kita tahu apa prioritas kita dalam waktu hari ini, minggu ini, bulan ini. Kita termasuk orang yang berakal dan beruntung. Intisari dari kesadaran , ya semangat hidup dari kita sendiri.
Mengarah pada judul, tentang jangan jatuhkan prioritas demi popularitas sebetulnya tertulis untuk menyadarkan diri saya sediri. Yang semoga bisa bersemangat menjalani hari. Apapun cuacanya, berapapun tanggalnya dan apapun keadaannya (jadi bertanya dalam hati, emang sekarang lagi ngejar popularitas?). Haha, jadi bingung jawabnya. Perasaan diatas kan sudah diuraikan panjang lebar....
Makjleb. Bingung mau ngomong apa. Bayangannya sih, bicara soal popularitas bagaikan upah dari apa yang telah mampu kita capai dan usahakan. Upah gaji, sedangkan gaji itu layaknya (shadow) bayangan kita berjalan setelah kita bekerja.
Priority (prioritas), yang ada di depan mata. Yuuuk, kita usahakan sebaik- baiknya. Tidak menyerah untuk terus berusaha. Jika pada waktunya popularitas menyertai perjalanan apa yang kita kerjakan, sambut dengan senang hati. Dan yang penting tetap bersahaja saja.
Sebaik- baiknya orang yaitu orang yang bermanfaat bagi orang lain. Orang yang menebar manfaat belum tentu populer, tapi orang yang populer belum tentu bisa memberikan manfaat kepada orang lain....
Happy week end -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H