Mohon tunggu...
Seneng Utami
Seneng Utami Mohon Tunggu... lainnya -

an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kenapa Orang Takut Menulis?

26 Januari 2016   18:26 Diperbarui: 27 Januari 2016   00:10 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya, untuk memulai belajar menulis sebenarnya simple saja. Kita bisa mengambil satu tema yang berkaitan dengan apa hobi dan minat kita. Karena yang penting sebelum menulis kita harus punya satu ide tulisan yang interesting banget di hati kita. Misalnya suka jalan-jalan, ya sudah coba saja ambil tema dengan menentukan satu tempat yang ingin kita tuliskan terlebih dahulu. Cari tahu atau ingat- ingat bagaimana kita bisa mengunjungi tempat itu, apa keunggulan dan kekurangan tempat itu, ceritakan apa yang kita lihat dan bagaimana perasaan kita sewaktu di tempat yang kita kunjungi tersebut. Untuk bahasanya biarkan bahasa kita mengalir dengan sendirinya. Ada yang bilang agar tulisan kita bisa ditangkap dan diterima di hati pembaca, kita perlu menuliskan sesuatu dengan kalimat yang muncul dari hati kita supaya yang baca bisa ditangkap sampai kerelung hati pula…

Untuk memulai, jangan takut kekurangan ide tulisan karena sebenarnya kalau sudah terbiasa menulis segala sesuatu yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, kita baca juga bisa menjadi sumber ide tulisan. Malah kalau sudah biasa menulis nantinya kita akan kebanjiran ide tulisan, Ide tulisan memang banyak, yang perlu kita lakukan adalah mengembangkan ide tulisan itu menjadi sebuah artikel yang menarik.

Tidak Punya Waktu Untuk Menulis

“Jadi kapan mau memulai menulis?”, pertanyaan tersebut berkali- kali saya tanyakan kepada teman saya yang pernah berniat mau memulai menulis. Bilangnya tidak ada waktu. Hih, lumayan buat saya gemes jawaban dari teman saya itu. Lalu, saya katakan kepada teman saya kalau memulai menulis itu kita mesti “menyempatkan waktu” bukan tidak ada waktu sama sekali. Saya ingat pesan ini dari Dewi Dee. Setelah dirasa-rasakan benar juga, kadang saya pun heran dengan saya sendiri yang saat ini produktifitas menulisnya malah anjlok dibandingkan pada saat saya masih bekerja di Hong Kong yang penuh dengan kesibukan sangat padat. Hati saya bertanya, kenapa saya malas menulis rupanya karena saya kurang bisa menyempatkan waktu saya untuk menulis. Menulis itu tidak harus panjang dan berbelit, menulis puisi juga termasuk karya tulis. Menulis yang terpenting apa yang ingin kita sampaikan dapat diaktualisasikan dalam bentuk kata-kata. Sepertinya kita semua memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam perhari. Nah, kalau ada orang yang punya kesibukan super saja bisa menulis, kita pasti juga bisa kok asal ada kemauan keras untuk “menyempatkan diri untuk menulis”.

Takut Salah

Ada pepatah, lebih baik melakukan sesuatu salah dari pada tidak melakukan apa-apa. Jadi, menurut saya lebih baik kita mau belajar menulis dan jatuh bangun daripada membentengi diri untuk tidak segera menulis. Melakukan sesuatu dari proses awal wajar lah kalau salah namanya juga tahap belajar.

Marilah memulai menulis dengan suka- cita. Percayakan kalau untuk bisa menulis itu butuh proses dan kemauan besar untuk memulainya. Memulai dengan langsung mempraktikannya pasti akan lebih seru daripada ditakutkan dengan bayangan yang tidak-tidak. Menulis akan selalu membawa dampak positif dan kebaikan selagi tidak mengandung unsur SARA dan bermaksud merendahkan/ mengejek orang lain. Mari menulis hal- hal yang membawa kita pada inspirasi positif dan mari menulis untuk berbagi. Berbagi semangat, kisah dan menjalin sebauh silaturahmi yang tak pernah pudar.

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun